Minggu: Okuli, 03 Maret 2024
Sahabat yang baik hati, Selamat hari Minggu! Kiranya sukacita dan damai sejahtera memenuhi kehidupan saudara dan keluarga! Firman Tuhan pada Minggu Okuli hari ini (Mzm. 19: 18-25) adalah pengajaran mendasar dan menentukan dalam perjalanan hidup orang percaya: ‘menjadikan Firman Tuhan sebagai sumber hikmat dan kekuatan.’
Filsuf *Lucius Annaeus Seneca* mengatakan, _“If a man knows not to which port he sails, no wind is favorable_ – Jika seorang pelayar tidak tahu pelabuhan yang dia tuju, maka tidak ada angin yang menguntungkan.” Karena itu, seorang pelayar harus menentukan ke mana arah dan tujuannya, maka dia akan menggunakan semua potensi yang dimiliki, termasuk kekuatan angin untuk membantu kapalnya sampai ke tujuan.
Demikianlah perjalanan orang percaya. Dia tahu ke mana dia pergi. Dia tahu apa yang Tuhan mau. Dia mau belajar. Dia bersedia mendengar. Maka dia akan temukan keindahan dan kesempurnaan dalam petualangan hidupnya bersama Tuhan. Dia akan temukan kekuatan, hikmat, tuntunan, dan segala yang dibutuhkan. Dia akan menyaksikan bahwa “Firman Tuhan itu indah seperti emas tua dan manis seperti madu yang menetes dari sarang lebah.”
Dia akan melihat bahwa Tuhan itu berkuasa di atas segalanya dan bahwa Firman-Nya adalah kebenaran. Tubuh, roh, dan jiwanya merasakan kekuatan dan getaran setiap kata yang Tuhan ucapkan. Dia yakin bahwa kata-kata itu akan melahirkan sesuatu sesuai dengan maksud tujuannya. ‘Firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku tidak akan kembali dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki dan akan berhasil…?” (Yes. 55: 11).
Kita saksikan dalam kisah-kisah orang beriman di Alkitab: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, bahkan dalam sejarah gereja. Tokoh-tokoh dalam kisah-kisah itu mengimani Firman Tuhan. Mereka tidak banyak bertanya soal kebenaran Firman Tuhan. Tidak banyak berdebat. Tetapi mereka meyakini dan melakukan-nya. Karena itu, melalui mereka, Tuhan melakukan perkara-perkara besar dan menakjubkan. “Berbahagialah orang yang mendengar Firman Tuhan, serta melakukannya!”
“Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut” (Kej. 22: 17). “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu! Jangan kecut dan tawar hati! Tuhan Allahmu menyertai Engkau, ke mana pun engkau pergi!” (Yos. 1: 9). “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat. 11:28).
Firman Tuhan yang menyejukkan dan mencerahkan. Memberi kekuatan kepada yang lemah. Pengharapan kepada yang kehilangan harapan. Kesembuhan kepada orang yang sakit. Tuntunan bagi yang tersesat. Perspektif yang baru dalam situasi dan kondisi apa pun. Sungguh Firman Tuhan itu indah, kuat dan mencerahkan.
Orang beriman yang rendah hati dan tulus Ikhlas menyambut Firman Tuhan itu di dalam hatinya, merenungkannya dan memaknainya. Seperti Abraham. Dia mendengar, merenungkan dan mengimani Firman itu. Dan Allah memperhitungkannya sebagai kebenaran seperti yang bergema pada Minggu Reminiscere yang lalu.
Logika dan pola pikir manusia sepanjang zaman memandang janji Tuhan kepada Abraham itu tak masuk akal. Usia Abraham sudah hampir seratus tahun. Dan Sara istrinya rasanya tidak mungkin melahirkan. Tetapi Firman itu sempurna. Tepat. Tidak kurang dan tidak lebih. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. _“Nothing is impossible._” Terbukti, bahwa Sara melahirkan Ishak dan keturunannya tak terhitung banyaknya.
Demikianlah gema Firman Tuhan pada Minggu Okuli hari ini. “Mataku tetap terarah kepada Tuhan.” Orang beriman mengarahkan pandangannya kepada Tuhan Allah saja. Dia berharap akan kasih karunia dan pertolongan-Nya. Tuhan adalah satu-satunya sumber kekuatan dan pengharapannya. Tidak ada yang lain. “Hanya dekat Allah saja aku tenang. Dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dia gunung batuku dan keselamatanku.”
Kenyataan inilah yang secara eksplisit dan implisit diungkapkan pemazmur dalam Mazmur 19 ini. Satu Mazmur yang digubah demikian indah dan dengan bahasa alegoris yang jelas menyingkapkan kebenaran Allah. Langit menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya. Tanpa suara dan tanpa kata-kata, tetapi matahari, bulan dan bintang – benda-benda langit memberitakan kebesaran Allah dari timur hingga ke barat.
Martin Luther menuliskan “God writes the Gospel not in the Bible alone but also on trees and in the flowers and clouds and stars. Tuhan menuliskan Injil bukan hanya di Alkitab, tetapi juga di pohon-pohon, pada bunga-bunga, di embun dan bintang-bintang. _”Bila kulihat bintang gemerlapan dan bunyi guruh riuh kudengar, ya Tuhanku, tak putus aku heran melihat ciptaan-Mu yang besar…Maka jiwaku pun memuji mu.”_
Demikianlah juga Allah menyingkapkan diri dan kehendak-Nya melalui Taurat atau Firman-Nya. Tak kalah penting dari ciptaan: bulan, bintang, matahari dan benda-benda langit yang tak terhitung itu. Firman Tuhan itu sempurna untuk menyatakan diri Allah dan menyingkapkan pesan, pengajaran dan rencana-Nya bagi manusia dan segala ciptaan. Karena itu Firman Tuhan itu harus didengar, dipelajari, diimani, dan dihidupi.
Ada banyak orang yang membaca dan mendengar Firman Tuhan, tetapi memandangnya sebagai angin yang berlalu begitu saja. ‘Masuk dari telinga kiri, keluar dari telinga kanan.’ Tanpa kesan dan tanpa pesan. Apalah artinya semuanya itu? Namun bagi orang yang mendengarkan Firman itu, merenungkannya siang dan malam, Firman Tuhan itu sungguh sempurna.
Kesempurnaan Taurat atau Firman Tuhan. Firman itu sempurna sebagaimana topik Minggu Okuli hari ini. Hal ini berarti tidak ada yang kurang. Tidak ada yang cacat. Tidak lebih dan tidak kurang. Sempurna adanya. Sekali pun dalam pandangan manusia itu tidak masuk akal dan sulit untuk diterima. Biarpun karena keterbatasan kosa kata dan kaidah tata bahasa bisa ada kekurangan. Namun Firman Tuhan itu sempurna adanya.
Karena itu, orang percaya harus menerimanya dengan kerendahan hati, komitmen, dan kesungguhan untuk melakukannya. Orang yang selalu mempertanyakan, memperdebatkan apalagi menyangsikan kebenaran Firman Tuhan itu, dia tidak akan mampu menemukan kebenaran dan keindahan yang ada di dalamnya. Firman Tuhan itu adalah sempurna: ‘lebih indah daripada emas tua dan lebih manis daripada madu yang menetes dari sarang lebah.’
Kekuatan Firman Tuhan. Dalam kesempurnaan-Nya, Firman Tuhan itu demikian kuat dan dapat menyegarkan jiwa. Seperti yang rasul Paulus tuliskan kepada Timotius, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2 Tim. 3: 16).
Mazmur 19 meyingkapkan kecintaan pemazmur akan Firman Tuhan. Dia haus dan lapar akan Taurat Tuhan. Dia tahu bahwa dengan membaca dan merenungkan Firman Tuhan hatinya dibersihkan, jiwanya dikuduskan, tubuh dan rohnya dikuatkan untuk melakukan kehendak Allah dan memuliakan-Nya.
Sebagai manusia yang setiap saat bisa tersandung dan jatuh, pemazmur memahami Taurat Tuhan sebagai pengingat. “Hambamu diperingatkan oleh semuanya itu.” Dengan membaca dan merenungkan Taurat, kita diingatkan apakah kita menyimpang ke kiri atau ke kanan. Apakah kita melanggar ketentuan Allah. ‘Jangan melangkah terlalu jauh! Jangan sampai terjerumus!” Taurat Tuhan itu seperti pagar atau pengingat bagi orang percaya.
Setiap orang yang berpegang pada Firman Tuhan mendapat upah yang besar. Tuhan memberkati orang yang menjadikan Firman Tuhan sebagai pegangan hidupnya. Mazmur 1 menggambarkan orang yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, yang merenungkannya siang dan malam. Ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Melalui Mazmur hari ini kita diingatkan untuk menjadikan Firman Tuhan menjadi pegangan hidup kita. Kita melangkah sebagai orang beriman yang benar-benar dikuasai oleh Firman Tuhan. Firman Tuhan itu sempurna adanya. Kita harus mengimani dan melakukannya dengan segenap hati dan kekuatan kita. Yesus sendiri mengajarkan, “Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat” (Mat. 5: 18).
Yakinlah, Tuhan akan memberikan kekuatan, hikmat, tuntunan, dan segala yang kita butuhkan untuk mengikut Dia, memuliakan nama-Nya dan melayani Tuhan dan sesama sepanjang ada kesempatan!
_Dear friends, wherever you are and whatever you do, I wish you God’s blessings and a happy Okuli Sunday! Let us rejoice in the Lord because God’s Word is perfect and guides us in all our life situation! Be blessed and smile!_
Oleh: Pdt. Dr. Deonal Sinaga (Ka. Dep. Koinonia HKBP)
Discussion about this post