PARAPAT – MEDIAMASIP
Kutipan sebesar Rp 150 ribu untuk biaya perpisahan di SD Negeri 091466 Kecamatan Girsang Sipanganbolon Sumatera Utara menuai kontroversi dari orang tua siswa dan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Girsang karena menurut mereka kutipan tersebut sangat memberatkan.
Mirisnya mengingat situasi yang baru diterpa Pandemi Covid – 19 dan situasi saat pemulihan ekonomi masih merangkak sulit masyarakat dan besarnya biaya karya Wisata ( jalan-jalan) membuat sebagian siswa tidak ikut berwisata.
Salah seorang Orang tua siswa bermarga Sinaga mengatakan merasa kesal dengan besarnya kutipan biaya perpisahan yang dibebani kepada siswa oleh pihak sekolah.
” Orang tua bukan tidak setuju anak-anaknya untuk ikut perpisahan, tapi biaya jalan-jalan itu terlalu besar, apalagi saat ini masih tahap pemulihan oleh Pandemi Covid 19, ekonomi saat ini sangat sulit untuk dikendalikan ” Beber Sinaga dengan nada kesal,
Yang tidak masuk akal, katanya, sudah biaya Rp 150 ribu akan tetapi anak-anak masih dibebani bawa nasi dari rumah masing masing peserta .
” Buat kita ini tidak terima akibat masih tahap pemulihan tiba – tiba ada rencana seperti ini , kemana uang Rp 150 ribu itu, sedangkan makan siang pun harus dibawa oleh siswa, masa siswa dibebani untuk biaya jalan-jalan, sementara yang menikmati semua guru-guru untuk refreshing semata ,” ujarnya kesal.
Ketika Wartawan mencoba konfirmasi kepada Kepala Sekolah SD Negeri 091466 Girsang, Rosmawaty Sinaga membenarkan membebani murid untuk biaya perpisahan sebesar Rp 150 ribu/siswa.
“Benar, siswa dikenakan biaya perpisahan sebesar 150 ribu Rupiah, Dan yang ikut acara perpisahan 12 siswa, Itu bukan hanya untuk ongkos saja, tapi sudah beli tiket masuk ke kolam, beli anti mabuk untuk anak anak yg harga 3rb/tablet, permen 4 pak, bayar parkir, makan siang guru, beli jajan utk siswa yang tidak mampu, belii aqua 1 karton, dan makan supir,” aku Rosmawaty Sinaga melalui Whatsapp , Jumat (5/6-2021),
Terpisah, pengakuan seorang siswa bernisial MPS (12) mengatakan bahwa mereka dibebani Rp 150 ribu untuk biaya jalan-jalan ke Kota Pematangsiantar.
” Kami jalan-jalan ke water Boom di Kota Siantar, dan bawa nasi masing-masing dari rumah, siap dari water boom, kemudian ke Roti Ganda, setelah itu ke Taman Bungga, kami hanya dikasih guru Pop Mie dan Bonbon,” terang siswa.( Effendy Bakkara )
Editor: Tohap Manurung,SH
Discussion about this post