MAGETAN – MEDIAMASIP
Pelaksanaan sosialisasi dan pendampingan yang dilakukan oleh kelompok 865 dari program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 1000 desa Rabu (26/7/2023) di Desa Bedagung Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan Jawa Timur (Jatim) telah membuahkan hasil.
Terbukti, kini UMKM Kelompok Batik Mawar Agung Lestari telah memahami dan mampu memanfaatkan teknologi dengan melakukan marketing melalui media sosial seperti instagram dan e- commerce Shopee.
Diketahui dalam kegiatan pendampingan tersebut seluruh anggota kelompok Batik Mawar “Agung Lestari” menyimak penjelasan dan arahan yang diberikan oleh mahasiswa MMD dengan penuh antusias.
Perlu diketahui juga bahwa Mawar adalah ikon atau ciri khas Desa Bedagung. Hal ini dikarenakan di desa tersebut tak jarang dijumpai tanaman mawar, baik yang sengaja ditanam oleh warga di pekarangan rumah maupun di kebun, ataupun yang tumbuh secara liar di sepanjang wilayah desa yang berlokasi di lereng Gunung Lawu ini.
Dari hal tersebut kemudian muncul ide di benak masyarakat Desa Bedagung untuk menjadikan Bunga Mawar sebagai motif batik khas desa tersebut. Selain menjadikan mawar sebagai motif khas yang dituangkan dalam batik, terdapat motif lain yang menghiasi corak batik karya Agung Lestari ini, yakni burung Jalak Lawu yang kerap dijumpai di hutan sepanjang lereng Gunung Lawu.
Sebelumnya, kelompok batik motif mawar Agung Lestari melakukan penjualan hanya melalui Whatsapp atau secara offline. Pelanggannya pun hanya mencakup daerah lokal dan biasanya hanya melalui kenalan. Sehingga penjualan batik hasil karya kelompok ini kurang optimal karena kurang menjangkau kalangan luas.
Sementara itu dalam pendampingan digitalisasi marketing pada UMKM yang dilakukan ini, anggota kelompok batik Agung Lestari didampingi dan diajarkan secara langsung cara membuat dan mengelola akun Shopee secara maksimal untuk mendorong kemajuan usaha dan penjualan batik yang ditekuni kelompok. Selain itu, mahasiswa juga melakukan pendampingan dan mengajarkan cara mengelola media sosial Instagram dengan tujuan konten yang disajikan lebih rapi, menarik dan enak dilihat oleh pembeli.
Mahasiswa MMD juga membantu dalam pembuatan konten foto dan video untuk ditampilkan pada media sosial Instagram dan Shopee. Meskipun sebenarnya kegiatan ini masih kurang optimal dikarenakan produk yang dipotret belum mencakup keseluruhan variasinya. Hal ini dikarenakan kelompok batik Agung Lestari masih menerapkan sistem pre-order dalam penjualannya, sehingga stok produk yang tersedia pada saat kegiatan pendampingan ini berlangsung masih terbatas.
Pendampingan yang dilakukan ini diharapkan dapat membantu kelompok batik corak mawar ini agar lebih dikenal di lingkup yang lebih luas dan memajukan penjualan. Tidak hanya sebatas terkenal secara lokal di daerah setempat namun juga di luar daerah Magetan.
Tidak hanya transfer ilmu dari mahasiswa ke masyarakat, pada program MMD di Desa Bedagung khususnya pada kegiatan pendampingan Digitalisasi Marketing ke UMKM Batik Agung Lestari, mahasiswa kelompok MMD 865 juga mendapatkan banyak pelajaran dari masyarakat. Diantara kegiatan tersebut mahasiswa mendapatkan pengalaman menarik dengan memperoleh kesempatan untuk melakukan salah satu proses membatik yakni mencanting. Proses yang terlihat mudah ini ternyata cukup sulit dilakukan apabila belum terbiasa dilakukan, terlebih juga memerlukan ketelatenan dan kesabaran dalam prosesnya. Selain itu, dijelaskan pula bagaimana proses pewarnaan kain yang ternyata memerlukan teknik khusus. Misalnya untuk motif tertentu diperlukan dua kali pewarnaan atau digunakan campuran air dalam proses pewarnaan supaya menghasilkan gradasi warna pada batik.
Menurut warga, Desa Bedagung memiliki dua kelompok batik motif mawar. Namun ada hal yang membedakan kelompok batik mawar Agung Lestari dengan lainnya, yakni semangatnya.
“Ide bisa dicuri, kreatif bisa ditiru, namun satu hal yang tidak bisa dicuri dan ditiru, yaitu semangat,” ujar mbak Sari, salah satu anggota sekaligus pengelola kelompok batik Agung Lestari. (Rel)
Editor: Tohap Manurung,SH
Discussion about this post