SIANTAR – MEDIAMASIP
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemangku Adat dan Cendikiawan Simalungun (PACS) gelar diskusi publik Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Siantar di Simalungun Room Siantar Hotel, Kamis 14 Nopember 2024.
Diskusi publik yang digelar tokoh Simalungun ini mengangkat tema, “Komitmen Terhadap Pelestarian Budaya Kearifan Lokal Sapangambei Manoktok Hitei”, dengan panelis Profesor (Prof) Dr Erikson Saragih Sumbayak, Dr Corry Purba, Dr Med dr Sarmedi Purba SpOG dan Drs Lisman Saragih.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PACS Dr Med Sarmedi Purba SpOG mengatakan, diskusi publik digelar untuk meminta komitmen dari setiap Calon Wali Kota maupun Wakil Wali Kota Siantar terhadap pelestarian budaya kearifan lokal di Kota Siantar, yakni budaya Simalungun.
Kata Sarmedi, Kota Siantar dengan budaya lokalnya budaya Simalungun, masih belum terlaksana secara maksimal. Seperti dalam penyambutan tamu, menjadi mata pelajaran muatan lokal di sekolah dan lainnya, belum terlaksana dengan baik.
“Jadi kami (PACS) disini untuk memotivasi kita semua, agar kearifan lokal, sapangambei manoktok hitei dapat terlaksana di Kota Siantar yang merupakan bagian dari Simalungun,” ucap Sarmedi Purba.
Sementara, sebelum memulai diskusi publik, moderator mengatakan, semua Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Siantar telah diundang secara layak untuk mengikuti diskusi publik yang digelar PACS.
Hanya saja yang hadir cuma Calon Wali Kota Siantar nomor urut 2 Mangatas Silalahi. “Ke empat calon kita undang. Tapi yang hadir sampai saat ini, yang ada di depan kita saja. Tepuk tanganlah dulu untuk yang hadir,” ucap modertor.
Setelah itu Mangatas Marulitua Silalahi SE memaparkan visi dan misinya bersama.Calon Wakil Wali Kota Siantar nomor urut 2 Dr Ade Sandrawati Purba SH MH.
Saat itu, Mangatas sedikit berkisah tentang perjalanan dirinya hingga kemudian memutuskan untuk maju sebagai Calon Wali Kota Siantar. Itu terjadi setelah menerima perintah dari Partai Golkar, dukungan kuat dan doa dari keluarga serta kawan-kawannya.
Katanya, sebagaimana telah ia sampaikan sebelumnya, bila nantinya terpilih sebagai Wali Kota Siantar, maka dirinya akan tetap memuliakan tuhan. Serta akan membangun dan mensejahterakan rakyat Kota Siantar.
Ungkap Mangatas, visi dirinya dan Ade Purba akan menciptakan Siantar Mantap Maju dan Sejahtera. Sedangkan misi mereka ada 7 point, yang salah satunya mewujudkan masyarakat Siantar yang religius dan berbudaya berbasis kebhinekaan.
Mangatas juga menyadari Kota Siantar merupakan kota “habonaron do bona”. Sehingga, menjadi pemimpin di Siantar harus mengutamakan kebenaran. “Jadi di Siantar gak boleh banyak bohong,” ucap Mangatas.
Sedangkan untuk membangun, ada patron yang harus dipahami dan dilakukan oleh pemimpin Siantar. Yakni, “sapangambei manoktok hitei”, yang memiliki makna semangat gotong royong dalam melakukan perbaikan atau pembangunan.
“Jadi saya komit untuk melestarikan budaya Simalungun sebagai budaya kearifan lokal di Siantar. Silakan buat pakta integritas untuk itu, saya akan tandatangani saat ini juga,” tandas Mangatas Silalahi.
Usai memaparkan visi dn misinya, nyaris tidak ada pertanyaan dari panelis. Para panelis cukup mengapresiasi kehadiran Mangatas Silalahi pada diskusi publik tersebut. Sehingga, sejumlah masukkan pun disampaikan.
“Berterimakasih atas kehadiran calon wali kota yang komit untuk lestarikan budaya Simalungun. Dari paparan bapak tadi, sudah lengkap semuanya. Kami cuma ingin apresiasi,” ujar Profesor Dr Erikson Saragih Sumbayak.
Kemudian guru besar USU ini meminta, agar etnis Simalungun tidak dianaktirikan di Kota Siantar. Karena Siantar merupakan bagian dari Simalungun.
“Khusus untuk budaya Simalungun, agar penggunaan bahasa Simalungun itu tetap dipertahankan di sekolah. Kalau bisa ditingkatkan di setiap jenjang sekolah,” pesan Prof Dr Erikson Saragih.
Dr Sarmedi Purba Ajak Warga Pilih Mangatas Silalahi
Panelis lainnya, Dr Corry Purba berpesan, agar Mangatas menciptakan suatu suasana di Siantar. Dimana, setiap warga yang ada dan datang ke Siantar, akan merasakan keberadaan budaya Simalungun sebagai kearifan lokal. Hal itu seperti di Bali dan Jogjakarta.
Sementara, Ketua Umum DPP PACS Dr Med dr Sarmedi Purba tidak banyak berkomentar. Pada diskusi publik itu, Sarmedi langsung mengajak masyarakat untuk memilih Mangatas Silalahi pada Pilkada Siantar 27 Nopember 2024.
“Jadi untuk kita, pilihlah Mangatas Silalahi,” tutur Sarmedi mengajak komunitasnya untuk memenangkan Mangatas Silalahi.
Hal senada juga disampaikan Drs Lisman Saragih yang juga Ketua Ikatan Keluarga Islam Simalungun (IKEIS) Kota Siantar. “Saya perhatikan, yang bapak sampaikan tadi itu tulus. Tidak ada tanda kebohongan,” ujar Lisman.
Panelis ini sempat bertanya kepada Mangatas tentang pelaksanaan budaya Simalungun di Siantar. Lalu Mangatas mengatakan, pelaksanaan budaya Simalungun di Siantar masih sangat kurang.
“Karena dia (Mangatas Silalahi) sudah punya komitmen, maka orang Simalungun sudah tahulah mau memilih siapa,” ucap Lisman.
Dalam menyikapi pesan dan masukan para panelis yang terdiri dari tokoh-tokoh Simalungun tersebut, Mangatas menegaskan, akan melaksanakan apa yang dimintakan Prof Dr Erikson Saragih dan Dr Corry Purba.
Kemudian Mangatas juga menyampaikan tentang pentingnya keseimbangan dalam pelaksanaan fungsi pemerintahan.
Untuk itu, bila nantinya ia terpilih, Mangatas akan memberi kesempatan kepada orang Simalungun yang ingin menduduki jabatan eselon 2, seperti kepala dinas maupun kepala badan (Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama).
Menjelang berakhirnya diskusi publik, sebagaimana yang telah ia janjikan, tampak saat itu Mangatas Marulitua Silalahi SE menandatangani pakta integritas tentang pelestarian budaya Simalungun sebagai kearifan lokal di Kota Siantar. (*)
Discussion about this post