SIMALUNGUN – MEDIAMASIP
Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga bersama Ketua DPRD Simalungun Timbul Jaya Sibarani didampingi perwakilan manajemen PT Toba Pulp Lestari (TPL) menemui masyarakat Kelurahan Sipolha Horisan dan Nagori Tambun Raya, Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara , Kamis (23/6/2022)
Hal itu dilakukan Bupati bersama Ketua DPRD, sehubungan adanya keresahan masyarakat di Kelurahan Sipolha Horisan dan Nagori Tambun Raya, yang disampaikan oleh ratusan warga dari Nagori Tambun Raya dan Kelurahan Sipolha Horisan melalui aksi damai di Nagori Tambun Raya.
Dalam aksi damai mayarakat itu disampaikan, beberapa tahun terakhir ini masyarakat sangat menderita atas gagal panen seluruh tanaman karena diserang hama satwa liar seperti, kera, monyet, babi hutan.
Parahnya, satwa liar itu semakin mempersulit perekonomian masyarakat karena gagal panen.
Bahkan, akibat keterpurukan ekonomi, banyak anak-anak nyaris putus sekolah.
Menurut masyarakat hal ini terjadi akibat bergantinya hutan heterogen menjadi homogen atau hutan tanaman industri (HTI).
Berubahnya alih fungsi hutan alami menjadi hutan eucalyptus menyebabkan hilangnya rumah dan rantai makanan bagi kawanan kera/monyet dan babi hutan. Dengan demikian kawanan ini Urbanisasi masuk ke perladangan bahkan masuk ke pemukiman masyarakat untuk mencari “rumah baru” dan makanan.
Kawanan satwa liar bercengkerama di areal lahan pertanian masyarakat, dampak yang merugikan lainnya dirasakan masyarakat adalah mengecilnya mata air yang bersumber dari kawasan hutan untuk kehidupan sehari – hari dan pertanian.
Salah seorang warga Marga Damanik mengaku debit air tidak hanya mengecil saat musim kemarau bahkan dapat mengalami kekeringan . Padahal, jauh sebelum dilakukannya alih fungsi hutan di perbukitan Sipolha-Tambun Raya, mata-mata air tersebut tidak pernah kering walaupun musim kemarau panjang.
“Sumber air tersebut adalah selain menjadi air minum yang langsung disalurkan ke rumah-rumah penduduk, untuk dibutuhkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari Mandi,Cuci, Kakus ( MCK ),” ujar Damanik.
Akibat persoalan ini katanya menjadikan beban bagi orang dewasa dan bagi anak-anak, mereka terpaksa kehilangan waktu belajar, bermain, dan dipaksa berhadapan dengan kerasnya kesulitan hidup.
Hal ini pasti akan berpengaruh pada perkembangan mental dan physikologis anak.
Dari berbagai dampak tersebut, masyarakat Tambun Raya dan Sipolha Horisan memohon kiranya pihak perusahaan TPL dapat membantu masyarakat dan berharap, pemerintah turut serta membantu warga,dalam membuat win win solution.
Harapan warga kepada pihak PT TPL antara lain, PT TPL memberikan konpensasi kepada masyarakat Tambun Raya – Sipolha, TPL harus diharapkan lebih serius menanggulangi hama yang meresahkan warga , TPL harus memastikan CSR perusahaannya dapat dinikmati masyarakat Tambun Raya – Sipolha dengan membangun fasilitas-fasilitas umum yang bermanfaat untuk kemajuan serta pemberian bantuan yang mendukung perekonomian masyarakat maupun infra struktur.
Juga diharapkan agar TPL membuat food forest minimal 10 ha sepanjang Tambun Raya – Sipolha, TPL serta membuat penghijauan di sekitar daerah aliran sungai, TPL harus memberdayakan masyarakat dengan menyediakan lahan, bibit, dan biaya perawatan tanaman selama lima tahun yang juga diperuntukkan bagi satwa liar.
Aksi damai yang dilakukan masyarakat, Bupati Simalungun menyampaikan apresiasi, karena aksi yang dilakukan masyarakat tidak anarkis. Bupati berharap kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang merugikan masyarakat sendiri. Kepada pihak TPL Bupati berharap agar dapat memenuhi apa yang menjadi tuntutan masyarakat. Kata Radiapoh.
“Karena tuntutan masyarakat, saya kira tidak terlalu muluk-muluk. Dan kita hadir disini tidak menyalahkan siapa-siapa, karena Kabupaten Simalungun juga membutuhkan investor untuk dapat menyerap tenaga kerja dari daerah ini. Namun kita juga berharap kehadiran perusahaan-perusahaan juga memberikan dampak positif bagi masyarakat, dan melakukan konservasi lingkungan,” Pinta Bupati.
Sementara itu, Ketua DPRD Simalungun Timbul Jaya Sibarani mendukung penuh apa yang menjadi tuntutan masyarakat. Menurutnya, tuntutan yang diajukan masyarakat Tambun Raya tidak berlebihan.
Terlebih untuk keberlangsungan hidup dari pertanian, diminta PT TPL bisa memberikan solusi terbaik untuk mencegah hama monyet dan babi hutan masuk ke areal lingkungan lahan pertanian masyarakat.Ketusnya.
“Kita salut dan apresiasi aksi yang dilakukan masyarakat. Dan kita juga menyampaikan agar pihak PT TPL mengakomodir ataupun memberikan solusi atas permintaan ataupun tuntutan masyarakat,” BeberTimbul Sibarani.
Hadir dalam kesempatan itu, Kapolres Simalungun di wakili Kompol G Damanik, Dandim 0207/Sml diwakili Lettu SHB Chairul A Simatupang, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sarimuda AD Purba, Kabag Kerjasama Jon Rinson Sinaga, mewakili Dinas PRPSDA Alfianto Siregar dan Parlindungan Simbolon, Camat Pamatang Sidamanik Iqbal bersama Forkopimca, Linggom Dongoran dari PT TPL Bersama jajarannya, Kasi Wilayah 3 Kisaran BKSDA Alfianto Siregar, Lurah Sipolha Horisan Ronald Damanik dan Pangulu Tambun Raya Bilher Damanik bersama ratusan masyarakat yang melakukan aksi damai. ( Effendy Bakkara )
Editor:Tohap Manurung,SH
Discussion about this post