SIANTAR – MEDIAMASIP
Kepala Puskesmas (Kapus) Bane Kota Pematang Siantar dinilai termasuk manusia yang tidak punya perasaan dan raja tega.
Pasalnya, selain tidak menghargai karya dan keringat orang lain, Kepala Puskesmas Bane juga dinilai tidak menghargai jasa dan keringat orang yang disuruh kerja.
Adalah Rio Tobing (41) warga Perumahan Tozai lama Pematang Siantar Sumatera Utara yang menjadi korban dari Kapus Bane.
Dengan wajah sedih Rio Tobing menceritakan permasalahan yang dialaminya kepada Mediamasip.Com dimana Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) yang menjadi haknya sudah 2, 9 tahun (33 Bulan) yakni mulai Bulan Januari 2020 sampai dengan Bulan September 2022 tidak dibayar oleh Kapus.
” Sejak kesepakatan kami Bulan Januari 2020 apa yang menjadi hak ku belum pernah dibayar,”ujar Rio sedih.
Rio menambahkan pekerjaan yang disepakatinya dengan Kapus adalah pengetikan dan pencetakan laporan kerja harian Kepala Puskesmas Bane dengan besaran Rp 25.000 per bulannya “Berarti 25.000 x 33 bulan maka yang harus dibayar Kapus adalah Rp.825.000 lah bang,”ujarnya..
Dijelaskan Rio selain Kapus ada juga pegawai lainnya yang saya kerjakan. Tetapi semua mereka membayar, Cuma Kapus yang belum membayar sampai sekarang,”ujarnya seraya mengatakan kalau diminta, Kapus selalu mengatakan sabar,” Sabar ya, nanti kalau sudah cair TPP lah kubayar, ya, “ujar Rio menirukan omongan Kapus.
“Namun kata Rio TPP sudah cair tetapi Kapus tetap tak membayarkan hak ku Bahkan nomor HP saya sudah diblokirnya,”ujarnya.
Rio mengaku sangat kesal dengan ulah Kapus Bane yang tidak ada perasaannya sama orang susah,” Saya orang susah bang. Jadi sampai saat ini saya masih terus menagih dan menunggu itikad baik dari Kapus Bane,”ujar Rio sedih.
Kapus Bane Lesly D Saragih ketika dikonfirmasi via Aplikasi WA, Sabtu (29/10/2022) sekitar.jam 09.50 Wib tidak menresponnya. Bahkan kapus hanya menjawab dengan membalas tanda simbol senyum sinis. Ketika dihubungi via telepon tak diangkat. (Tohap Manurung)
Discussion about this post