TOBA – MEDIAMASIP
Aparat Penegak Hukum (APH) diminta untuk mengususut tuntas pembangunan pipanisasi dan pamsimas di Desa Hatinggian Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Sumatera Utara yang bersumber dari DD Tahun 2020 dengan pagu anggaran sebesar Rp 500 juta
Pasalnya proyek tersebut sampai sekarang Rabu (23/11/2022) belum berfungsi sehingga patut diduga menghamburkan uang negara.
Kepala Desa Hatinggian Ruji P Doloksaribu ketika dikonfirmasi wartawan baru – baru ini via aplikasi WA tentang pengadaan pipanisaai dan pamsimas tersebut menjawab dengan bahasa Batak dan bertanya apa hubungan proyek tersebut dengan awak media ini.
“ok ma kami kerja dengan tupoksi, hubungan na tu Hamu ,Hami pe butu dana untuk kerja, nga 6 bln dang gajian, jala ah kaitan na tu Hamu. (Oklah. Kami kerja dengan tupoksi. Hubungannya denganmu apa.Kami pun butuh dana sudah enam bulan ngga gajian. Apa kaitannya denganmu),”ujarnya.
Ruji Doloksaribu juga mengatakan bahwa sudah pernah diperiksa Inspektorat Kabupaten Toba dan mengembalikan sebesar Rp.304.000 dari pagu anggaran proyek pipanisasi air bersih sekutar 500 juta dan pamsimas dari Dinas Tarukim Sunatera Utara sekitar Rp 350 juta dan dari.masyarakatnDesa Hatinggian sebesar Rp 150 juta,”uhar Ruji Doloksaribu.
Sementara itu, aalah seorang tokoh masyarakat Desa H
atinggian ber inasial U.S mengaku sangat kecewa dengan proyek tersebut karena sampai sekarang pipanisasi air bersih tersebut belum berfungsi sampai sekarang.
US menambahkan pelaksanaan proyek Pamsimas tidak transparan dan terkesan ditutup tutupi, sehingga proyek diduga asal jadi karena pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan syarat penggerjaan air bersih dan diduga anggaran pekerja tersebut di Mark up bahkan pompa air tenaga listrik ini diduga belum lolos uji kelayakan karena belum memiliki sertifikasi SNI
Bahkan U.S pernah membuat laporan ke Polres Toba dan ke kantor bupati tapi sampai sekarang tidak pernah digubris.
Harapan kami supaya APH menggusut tuntas penggadaan pipanisasi dari dana desa dan Pamsimas dari Dinas Parukim Sumatera Utara tersebut,”ujar US.
Sementara itu Kepala Dinas Inapektorat Wallen Hutahaean ketika dikonfirmasi melalui wa dan seluler mengatakan sudah pernah memeriksa dan turun langsung ke lapangan dan menyuruh memperbaikinya. (Andri)
Editor: Tohap Manurung,SH
Discussion about this post