SIMALUNGUN – MEDIAMASIP
Kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Peningkatan produktivitas merupakan target bagi pelaksana perkebunan kelapa sawit. Produksi tanaman kelapa sawit dimulai pada umur 3 tahun dan akan meningkat hingga lebih kurang 10 tahun mencapai produksi puncak.
Hal ini disampaikan Agus Salim , Asisten Tanamam Afd 5 Kebun Bahjambi, Selasa ( 18 – 07 – 2023 ).
Ikatakan dengan harga produk yang tinggi perusahaan perkebunan kelapa sawit tentu menghendaki tanaman kelapa sawitnya pada kondisi panen puncak sehingga keuntungan yang diperoleh dapat maksimal.
Untuk mencapai target keuntungan yang maxsimal perlu dilakukan perawatan yang maximal juga, Seperti yang dilakukan afd 5 kebun bahjambi yang giat melaksanakan perawatan TBM II,mulai dari penyisipan,kastrasi dan semprot oryctes.
Asisten Tanaman afd 5 Agus Salim saat di temui di TBM II yang sedang melaksanakan penyisipan bersama beberapa anggotanya mengatakan,
“penyisipan kelapa sawit adalah investasi ulang akibat kegagalan pekerjaan awal penanaman. penyisipan dilakukan apabila tanaman perdana mati. penyisipan kelapa sawit umumnya dilakukan maksimal usia 5 tahun setelah tanam dilapangan,dengan tujuan agar pertumbuhan tanaman sisipan tidak tertinggal terlalu jauh dari tanaman awal dan tidak ternaungi. Katanya.
Untuk penyisipan di TBM II ini,kami melaksanakan penyisipan sebanyak 441 pokok ungkap asisten afd 5 yang penuh energik dan bertanggung jawab atas amanah yang di berikan perusahaan kepadanya.
Lebih lanjut Agus juga mengatakan bukan hanya penyisipan yang mereka laksanakan,untuk menjaga mutu dan menghindari buah landak atau buah yang tidak layak di panen nantinya, mereka juga melaksanakan katrasi seluas 122 Ha agar pertumbuhan buah lebih besar dan seragam serta menghambat pertumbuhan hama.
Tak luput juga kami semprot oryctes seluas 366 Ha untuk mencegah atau mengendalikan hama kumbang tanduk yang biasanya menyerang pupus sawit sampai umur 3 tahun atau TBM 3,ungkap Agus asisten afd 5 kebun Unit Bahjambi. Pungkas Agus .( Effendy Bakkara )
Editor: Tohap Manurung,SH
Discussion about this post