SIMALUNGUN – MEDIAMASIP
Pekerjaan Pembangunan UPPKB Dolok Parmonangan dari kementerian Perhubungan Darat, Direktorat jenderal Perhubungan Darat, Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah Sumatera utara yang Berada di Kecamatan Dolok Parmonangan Kabupaten Simalungun yang bernilai Rp 21 miliar lebih dan di kerjakan PT. Sige Sinar Gemilang kurang pengawasan dari pihak pemerintah. Pasalnya diduga tenaga kerja lokal tidak di berdayakan dan ironisnya plang informasi asal dibuat.
Pantauan di lokasi, Rabu (6/7/2023) pekerjaan areal pembangunan lebih kurang 20 Rante bekas lokasi asset pemerintah Kabupaten Simalungun Dinas Perikanan dipagari dengan seng dimana di dalamnya alat berat sedang melakukan penggalian tanah dan beberapa buruh tukang sedang membuat pondasi bangunan, Namun papan nama yang terbuat dari plastik sudah berlipat tidak bisa lagi dibaca asal dibuat sehingga dinilai pengawasan dari pihak pemberi kerja tidak maksimal melakukan.
Salah seorang yang mengaku mandor dari kontraktor bermarga Hutagaol mengatakan proyek itu untuk membangun timbangan dan rumah dinas serta rest area persinggahan dan dia katakan bahwa Dana itu dari kementerian Perhubungan dengan dana Rp 21 miliar lebih dan dikerjakan kontraktor dari Medan PT. Sige Sinar Gemilang dan akhir pekerjaan pada Bulan Desember nanti.
Ketika ditanya siapa yang bisa di konfirmasi mengenai proyek itu dia mengatakan tidak ada orangnya disini
,”Tidak ada orangnya disini Saya hanya selaku mandor penjaga kerja, Managernya bermarga Simarmata sedang keluar dan pengawas dari pemerintah tidak ada,”ujarnya.
Ketika ditanya lagi terkait papan informasi, dia menunjuk namun kelihatan sudah berlipat dan tidak bisa dibaca dengan alasannya truk jatuh hingga menimpa pagar seng dan roboh, ketika ditanya lagi tenaga kerja lokal yang dipekerjakan dia mengatakan ada 17 orang yang dipekerjakan di Proyek tersebut dan ketika ditanya lagi dari mana dibeli bahan bakar solar untuk alat berat karena menurut peraturan pengadaanya harus Non subsidi jawabnya dari pengusaha alat berat itu yang menyediakan,”Tidak mungkin kami membuat DO untuk orderan minyak ber ribu liter karena pekerjaan ini hanya berminggu, orang yang punya alat itu yang menyediakan solarnya,” ujarnya.
Sementara salah seorang buruh yang sedang bekerja ditanya apakah ada pekerja dari warga setempat mengaku tidak tahu,” saya ngak tahu soalnya kami rata- rata dari Medan ini bang,” ujarnya. (*)
Redaksi
Discussion about this post