SAMOSIR – MEDIAMASIP
Tingginya curah hujan yang berkepanjangan selama 2 minggu terakhir mengakibatkan banjir bandang dan menimpa 4 Kampung (Desa) di Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Senin (13/11/ 2023) malam
Material Bebatuan dan air bercampur lumpur yang terbawa arus banjir bandang tersebut turut serta menghancurkan bangunan Sekolah SMP Negeri Sihotang dan meluluh lantakkan sebahagian makam yang ada disana, dimana 4 Desa yang dihantam banjir bandang tersebut adalah
Desa Siparmahan, Desa Dolok Raja, Desa Sampur Toba dan Desa Turpuk Limbong.
Seputar kronologis yang diterima dan dilaporkan bahwa sekitar pada pukul 18.30 Wib kembali terjadi intensitas Hujan Deras yang tinggi mengakibatkan banjir dan tanah longsor disertai berbagai material bebatuan dan kayu yang datang berjatuhan dari atas bukit hingga ke lereng bukit dan hamparan Desa Siparmahan, Desa Dolok Raja, Desa Sampur Toba dan Desa Turpuk Limbong.
Mengetahui hal tersebut warga bersama Personil Polsek ,Koramil Harian menuju lokasi kejadian sesuai informasi banjir bandang yang berkembang di Sihotang namun di Desa Turpuk Limbong pertama sudah terjadi banjir air yang menggenangi rumah warga dan personil Koramil Harian terlebih dahulu memberikan bantuan warga.
Sekira pukul 21.00 Wib selanjutnya warga bersama Polsek, Koramil dan ASN Harian menuju lokasi Sihotang namun di Desa Turpuk Sagala didapati aliran air deras yang menutup jalan / jembatan sehingga personil polsek Harian bersama warga kesulitan melewati dan Personil Polsek Harian bersama warga membantu warga desa Turpuk sagala menyebarangi arus air yang datang daribatas bukit.
Selanjutnya setelah berhasil mengamankan warga, Personil Polsek Harian menuju lokasi Sihotang ke Desa Siparmahan dan Desa Dolok Raja.
Akibat banjir tersebut warga Desa Sampur Toba dan Desa Siparmahan sudah mengungsi dan sebagian ada menyeberang kewilayah Pintu Batu Kecamatan Pangururan dan sebagian mengungsi ke daerah Bukit Holbung Kecamatan Harian.
Adapun desa yang terkena akibat banjir bandang tersebut diantaranya:
1. Para warga yang korban Desa Turpuk Limbong :
Satu unit rumah tergenang air an: Sahat Sinaga Desa Turpuk Limbong Kec. Harian.
Korban jiwa NIHIL
Kerugian belum dapat ditaksasi.
2. Desa Janjimartahan :
Satu unit rumah tergenang air an; Lakman Sitanggang Desa Janjimartahan Kec. Harian
Korban jiwa nihil
Kerugian belum dapat di taksasi.
3. Desa Sampur Toba
Jumlah rumah, sawah dan korban jiwa belum di peroleh di karenakan hujan deras banjir dan cuaca gelap (mati lampu).
4. Desa Siparmahan
Jumlah rumah, sawah dan korban jiwa belum di peroleh di karenakan hujan deras .banjir dan cuaca gelap ( Pemadaman lampu).
Kemudian, sekitar Pukul 23.10 Wib setelah mendapat kabar dan memgetahui titik kejadian Rombongan Bupati Samosir Vandiko T. Gultom, ST berangkat menuju lokasi banjir melihat situasi dan kondisi korban sekaligus memberikan bantuan berupa sembako dan perlatan yang tersedia. Rombongan Bupati bersama Anggota DPRD Sumut Takkas Manimpan Lumban Tobing, Pabung Kodim 0210/TU Wilayah Samosir Kapten Arm G. Sebayang dan Kasat Intel Polres Samosir AKP Liber Marpaung, ke lokasi.
Pukul 23.45 Wib, Rombongan Bupati Samosir menuju Gereja Katolik Pintu Batu Desa Rianiate Kec. Pangururan (lokasi 1 pengungsian korban bencana) dan Pelabuhan Pintu Batu Desa Rianiate Kec. Pangururan (lokasi 2 pengungsian korban bencana)
Setiba di lokasi pengungsian rombongan Bupati Samosir membagikan sembako, pendirian tenda dan menyediakan pelayanan kesehatan bagi warga pengungsi.
Saat bertemu warga Sihotang dipengungsian, Bupati Samosir menyampaikan “Berikan kami waktu, kami akan bekerja dan turun kelapangan serta mengecek asal usul bencana, kami sudah siapkan tenda, dan tenaga medis, makanan, air lengkap, dan semoga bencana ini bisa kita atasi kedepannya”. Ujar Vandiko.
Pukul 00.38 Wib rombongan Bupati Samosir bergerak dari pelabuhan pintu batu menuju pelabuhan Sihotang menggunakan KMP dalam rangka pengecekan dan menelusuri lokasi banjir.
Pada pukul 00.45 wib, Rombongan Bupati Samosir tiba di Dusun I Desa Sampur Toba Kec. Harian Kab. Samosir dan mendatangi rumah-rumah warga yang terkena bencana untuk memberikan sembako yang didampingi oleh Kapolsek Harian AKP Effendi, Danramil Harian Peltu Suhairi dan Camat Harian Hartopo Manik.
Pada pukul 02.30 wib, Rombongan Bupati Samosir meninggalkan lokasi bencana, setelah melihat Situasi aman dan terkendali.
Dari pemantauan Rombongan, “Bahwa sebagian masyarakat memilih untuk bertahan dirumah dan menolak untuk mengungsi ke tempat pengungsian mungkin karena menjaga harta bendanya.
Bahwa akses menuju sebagian lokasi bencana masih sangat sulit dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan sehingga peninjauan dihentikan.
Sesuai informasi yang didapat bahwa :
1. Sampai pukul 02.00 masih terdengar suara air mengalir dari atas kenegerian Sihotang (lokasi banjir bandang) tepatnya dari arah desa hutagalung.
Bupati Samosir Vandiko T. Gultom, ST
2. Hingga saat ini (selasa 14 november 2023) Polres Samosir dan Polsek Harian sedang melaksanakan pembersihan dilokasi banjir bandang, melaksanakan penyelidikan / pendataan warga untuk pengecekan apakah ada korban jiwa
Menurut beberapa warga, Situasi saat ini di Desa Hutagalung khususnya diatas hamparan pegungungan kenegerian Sihotang Desa Janjimartahan, Desa Sampur Toba, Desa Siparmahan, baru selesai melakukan penebangan pohon ekualiptus yang kayunya dibahwa ke Toba Pulp Lestati (TPL) yang tidak menutup kemungkinan sebab musabab banjir bandang, bercampur lumpur dan bebatuan meluncur deras dari lokasi tersebut.
Sebab sejak penebangan itu, tidak ada pepohonan yang dapat menampung air hujan hingga membanjiri lokasi kenegerian Sihotang daerah desa terdampak banjir bandang.
” Memang tak dipungkiri baru baru ini diatas bukit dari beberapa kampung kenegerian Sihotang, telah terjadi penebangan ( Harvesting ) besar besaran dari salah satu perusahaan raksasa yang memiliki HTI di atas bukit dari kenegerian ini, sehingga diprediksi secara awam biang kerok daripada keejadian ini adalah dari penebangan tersebut,”Ujar Warga yang mengaku P. Sihotang ( 60 )
Pemkab Samosir melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tengah mendirikan tenda pengungsian di sekitar Pintu Batu karena sebagian warga telah menyebrang untuk mengungsi. ( Effendy Bakkara ).
Editor: Tohap Manurung,SH
Discussion about this post