SAMOSIR – MEDIAMASIP
Pdt. Dr. Riris Johanna Siagian, M. Si, Dosen STT-HKBP Pematang Siantar bersama Mahasiswa STT-HKBP melakukan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Ambarita Kabupaten Samosir Sumatera Utara, Sabtu – Minggu (29-30/10/2022)
PKM tersebut mengangkat tema Pendidikan Karakter Kristiani Kepada Penatua dan Anak, Remaja dan Pemuda HKBP Ressort Ambarita, Samosir.
Rombongan berangkat dari kampus STT-HKBP Pematangsiantar, pukul 08.30 WIB dengan menggunakan transportasi umum menuju Parapat. Dan berlanjut naik Kapal Ferry Ihan Batak menuju Ambarita Samosir. Rombongan tiba di kompleks HKBP Ambarita Samosir dan disambut dengan penuh keramah tamahan oleh Pendeta Ressort, Pdt. Sikkat Bancin, M.Th di rumah dinas, juga hadir Guru Huria Gr. Patiar Nainggolan.
Selanjutnya, rombongan dijamu dengan makan siang bersama dan saling bertukar informasi, terutama sharing pelayanan bagaimana kondisi jemaat HKBP Ressort Ambarita. Sekitar pukul 16.00 WIB, berlangsung pendidikan karakter Kristiani kepada anak-anak Sekolah Minggu yang dipimpin oleh Dosen dan Mahasiswa STT-HKBP.
Program itu dibuka dengan nyanyian dan doa. Selanjutnya, anak-anak diminta secara bergantian untuk membaca buku yang digunakan sebagai bahan belajar dengan judul Membangun Ruang Bercerita Alkitab Bagi Anak. Buku itu merupakan terbitan L-SAPIKA Indonesia, dengan pendekatan storytelling, sebagai metode bercerita atau marturiturian yang sudah lama dikenal dalam tradisi habatahon.
Metode ini dirasa cocok untuk menjelaskan isi Alkitab, karena Yesus sendiri tidak jarang menggunakan metode bercerita ini dalam pengajaran-Nya. Buku yang sama itu pertama kali dipakai di komunitas L-SAPIKA Indonesia dan selanjutnya mulai digunakan di beberapa gereja.
Seusai makan malam, dilanjutkan dengan pendidikan karakter Kristiani kepada para Pemuda, jumlah yang hadir seluruhnya hampir mencapai 200 orang. Acara dibuka dengan nyanyian dan doa. Selanjutnya kepada setiap peserta dibagikan Buku Membangun Ruang Bercerita Alkitab Bagi Pemuda, di mana masing-masing diminta untuk membaca sendiri.
Acara diisi dengan sharing dan diskusi. Beberapa dari pemuda itu mengakui bahwa sebelumnya kurang berani untuk berbicara di depan publik tetapi lewat program pendidikan karakter yang dilakukan ini, mereka menjadi merasa lebih percaya diri.
Juga dilakukan penyalaan api unggul, di mana seluruh peserta diundang untuk melakukan refleksi dan meditasi. Dalam kata sambutannya Pdt. Sikkat Bancin, M.Th beserta utusan dari Naposobulung HKBP Ressort Ambarita menyambut baik pelaksanaan PKM STT-HKBP di Ambarita, dan kiranya program kerjasama ini boleh terus berlanjut ke depannya.
Pada hari Minggu, dalam pelaksanaan ibadah Minggu sebagian Mahasiswa STT-HKBP melayani anak-anak Sekolah Minggu, Pdt. Dr. Riris Johanna Siagian, M. Si bertugas memimpin ibadah Minggu, pukul 08.00 WIB dan 10.00 WIB, sementara, mahasiswa STT – HKBP turut mempersembahkan koor dalam setiap ibadah.
Pdt. Dr. Riris Johanna Siagian dalam paparannya dan juga dalam materi presentasi kepada para penatua dan jemaat yang hadir, menyoroti tentang karakter banyak orang Batak yang makin tergerus oleh berbagai informasi melalui penggunaan HP Android, kondisi ini dialami semua orang mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Hal itu antara lain dikarenakan lemahnya internalisasi akan ajaran iman Kristen dan budaya habatahon itu sendiri. Iman Kristen belum sungguh-sungguh dihayati sebagai bagian dari pola tingkah laku.
Dr. Riris Johanna Siagian menandaskan anak-anak Batak makin banyak yang tidak bisa berbahasa Batak, ditanya bahasa Batak tetapi dijawab bahasa Indonesia, dan ini terjadi di Pulau Samosir khususnya. Juga tidak tahu lagi tarombo Batak, ada kasus anak di Toba tidak tahu mengapa ia harus memanggil Ompung Doli, Namboru, Tulang dan lain sebagainya. Ini sangat memprihatinkan sekaligus memilukan hati, sebab ada falsafah bahasa menunjukkan bangsa.
Sumber ajaran moral dalam habatahon itu sebenarnya dapat diketahui dari umpasa dan umpama, yang sangat penting sebagai sumber moral dan nilai-nilai etis Batak. Dr. Riris Johanna Siagian, M. Si menghimbau setiap jemaat dan menekankan pentingnya peranan orangtua untuk serius mengajarkan iman Kristen dan habatahon itu dalam pendidikan keluarga.
Juga dilakukan acara ramah tamah, dan penandatanganan MoU antara STT-HKBP dan HKBP Ress. Ambarita, juga penyerahan cendra mata berupa: Jam dinding bertuliskan PKM STT-HKBP, penyerahan bibit pohon sebanyak 40 batang berupa bibit buah alpokat dan durian yang diperoleh sebagai hasil kerjasama dengan Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Asahan – Barumun Pematangsiantar, serta penanaman pohon di kompleks gereja HKBP Ressort Ambarita.
Pdt. Sikkat Bancin, M.Th dan beberapa utusan Parhalado HKBP Ressort Ambarita dalam sambutannya sangat mengapresiasi kedatangan rombongan PKM STT-HKBP Pematangsiantar, terutama beberapa pelayanan yang telah berlangsung dengan baik sesuai dengan apa yang telah direncanakan, dan mendapat respons yang positif dari seluruh jemaat yang mengikuti setiap program.
Beliau pun menghantar dengan doa untuk rencana kepulangan rombongan ke Pematangsiantar. Rombongan, dengan ditemani Pdt. Sikkat Bancin, M.Th dan Pdt. Damaiyanti Sinaga, M.Th yang bertugas di HKBP Siallagan, menyempatkan diri berkunjung ke huta Siallagan, daerah wisata yang sangat banyak dikunjungi wisatawan dari dalam dan luar negeri, serta manortor bersama.
Pdt. Dr. Riris Johanna Siagian dan seluruh Mahasiswa peserta PKM kembali ke Pematangsiantar dan tiba pukul 21.00 malam. Sebelum berpisah, berdoa dan mengucap syukur atas penyertaan Tuhan sepanjang 2 hari perjalanan, dan sehat semua hingga kembali ke kampus STT-HKBP Pematangsiantar. (rel/ Tohap)
Discussion about this post