Kotbah Advend ketiga.
Sahabat yang baik hati, selamat hari Minggu dan Selamat Advent! Firman Tuhan pada Minggu Advent Ketiga hari ini (Yes. 12: 1-6) adalah nubuatan tentang datangnya keselamatan dari Tuhan. Dengan nubuatan ini, semangat umat Tuhan akan pulih kembali, pengharapan mereka akan bangkit dan mereka akan melangkah dengan yakin di jalan Tuhan.
Bagian awal Kitab Yesaya ini adalah nubuatan tentang apa yang akan terjadi di tengah Yehuda. Nubuatan seorang nabi sangat menentukan. Apa yang dikatakan sang Nabi bisa menentukan dinamika kehidupan sosial, ekonomi, dan politik Yehuda. Apalagi nubuatan dari seorang nabi yang telah memiliki reputasi seperti Yesaya.
Yesaya adalah seorang nabi besar, yang tak pernah takut dan gentar kepada siapa pun. Dia adalah hamba yang taat dan setia. Dia selalu menyatakan kebenaran. Karena itu, dia tidak pernah takut mengkritik penguasa, termasuk Raja Ahaz di Yehuda. Dia melihat Ahaz telah menyimpang dari jalan Tuhan. Dia adalah seorang pemimpin yang tidak layak diteladani.
Yesaya memperingatkan Ahaz supaya tidak meminta pertolongan kepada Asyur, tetapi dia bebal dan tetap berusaha untuk mendekat kepada raja Asyur untuk melawan negara-negara tetangga yang bermusuhan dengan mereka. Dia melakukan banyak penyimpangan. Bangsa Israel telah menjauh dari Tuhan. Karena itu, mereka dipandang sebagai kebun anggur yang tak berguna. Hukuman Tuhan akan turun atas mereka.
Namun demikian, kasih setia Allah jauh lebih besar dan lebih kuat daripada murka-Nya. Sekali pun amarah dan hukuman Tuhan terjadi atas bangsa itu, termasuk penghancuran Yehuda dan pembuangan yang akan terjadi – yang memang benar-benar menyakitkan, tetapi rencana Allah jauh lebih besar dan lebih indah. Itu juga jelas bergema dari Yesaya.
“Sisa-sisa Israel akan dikumpulkan kembali. Tuhan akan menebus dan menyelamatkan mereka. Dari Timur dan Barat, dari Utara dan Selatan. Tuhan akan membawa mereka kembali dari Asyur dan Mesir, dari Patros, Etiopia, dan Elam, dari Sinear, Hamat dan pulau-pulau tempat mereka dibuang. Mereka akan pulih kembali. Mereka akan menjadi umat Tuhan yang memuliakan nama-Nya” (bnd. 11: 11-16).
Itulah waktu yang dinanti-nantikan. Pada hari itu, mereka akan melihat kuasa dan kasih setia Tuhan yang jauh melebihi murka dan amarah-Nya. Mereka akan pulih kembali dan melihat keselamatan yang datangnya dari Tuhan, seperti yang mereka saksikan sewaktu Allah membawa mereka keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian – Tanah yang penuh aliran susu dan madu. Mereka akan kembali menyembah dan memuji Tuhan di gunung-Nya yang kudus:
a. Umat yang bersyukur. Yehuda akan menyadari bahwa apa yang terjadi kepada mereka adalah konsekuensi yang harus mereka terima karena dosa dan pelanggaran yang mereka lakukan. Tetapi mereka akan tahu bahwa kuasa dan kasih setia Allah jauh lebih besar. Hukuman dan murka Tuhan akan berubah menjadi cinta kasih dan penghiburan bagi umat itu.
b. Allah itu keselamatanku. Ini menjadi satu Kredo. Inilah pengakuan iman umat Tuhan. Tidak ada yang dapat memberikan keselamatan kepada mereka. Baik Asyur maupun Babelonia atau bangsa-bangsa besar dan kuat yang ada di dunia ini. Hanya Allah saja sumber keselamatan dan penghiburan mereka.
c. Memuji Allah. Karena perbuatan besar Allah yang menyelamatkan dan mengumpulkan sisa-sisa Israel, mereka akan memuji dan memuliakan Allah. Mereka akan memanggil nama-Nya dan bermazmur bagi-Nya. Nama Tuhan akan dimuliakan kembali di Sion dan umat itu akan bersorak-sorai bagi Allah nenek moyang Israel; Allah Abraham, Ishak, dan Yakub!
Allah hadir kembali di tengah-tengah umat Israel. Itulah yang menentukan dan yang menjadikan segalanya berubah. Ketika Tuhan bersama dengan bangsa itu, maka semangat dan kekuatan mereka akan pulih, pengharapan mereka akan hidup kembali dan mereka akan melangkah di jalan yang benar – melangkah sebagai umat pilihan dengan misi mulia!
Pada Minggu Advent III hari ini kita diingatkan supaya kita selalu berharap akan keselamatan yang datang dari Tuhan. Sumber kesembuhan dan keselamatan kita bukanlah manusia atau kuasa yang di dunia ini. Jangan pernah menggantungkan harapan pada manusia atau kuasa yang ada. Seperti nabi Yesaya peringatkan, ‘Percayalah kepada Tuhan dan gantungkanlah harapanmu kepada-Nya saja!”
Percayalah kepada Tuhan! Jika kita percaya kepada Tuhan Allah saja, maka semuanya akan baik-baik saja. Bagaimana pun realitas yang kita hadapi saat ini di tengah keluarga, di tengah pekerjaan (sekolah, perkuliahan), di tengah hubungan sosial dan di tengah kehidupan sosial politik, kita akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan! Kita akan melihat harapan! Kita akan menemukan jalan keluar! Dan, kita akan melihat hal-hal yang menakjubkan!
Pujilah Tuhan! Pada akhirnya kita akan memuji dan memuliakan Tuhan. Jika Tuhan ada di tengah-tengah kita, tidak ada orang atau kuasa apa pun yang mampu mengalahkan dan menghancurkan kita. Karena, bersama Tuhan kita dapat melangkah pasti dengan penuh sukacita. Sebagai anak-anak Tuhan, kita akan tampil tangguh dan percaya diri: kuat, elastis, dan tahan uji! Itulah sukacita besar umat Tuhan di Minggu Advent III ini. “Bersukacita menantikan Tuhan…!
_Dear friends, wherever you are and whatever you do, I wish you a blessed and joyful Third Sunday of Advent! Let us put our trust in God alone! God will save us at the right time. Therefore, be blessed and smile!.
(Pdt. Dr. Deonal Sinaga – Ka.Dep. Koinonia HKBP)
Discussion about this post