SIANTAR – MEDIAMASIP
Badan Pemeriksa keuangan ( BPK) dan Inspektorat turun kelokasi untuk memeriksa pekerjaan Tahun Anggaran (TA) 2023 APBD kota Pematang Siantar Pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang (PUTR).
Adapun lokasi yang didatangi adalah pembangunan drainase Jalan Bahkora II Atas dengan kegiatan pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung langsung dengan sungai dalam daerah kabupaten dan kota yang dilaksanakan Kontraktor dari Kabanjahe CV.Gung Pantar ( wakil direktur Rahmat dengan Alamat jalan Veteran Gang Sepakat kelurahan Gung Negeri Kabanjahe.
Sementara biaya pelaksanaan Rp 199.855.000, ditemui pekerjaan itu sal jadi, padahal baru beberapa minggu selesai lantai sudah rusak. Warga petani yang berdomisili yang sehari-harinya memantau langsung pekerjaan membeberkan kejanggalan pekerjaan itu akibat kesal atas pekerjaan kontraktornya.
Empat Warga setempat P.Siahaan, Borga Manik sebagai RT, Tampubolon Kader PDIP dan Tambunan warga petani yang langsung mencegat tim yang meninjau karena mau pulang BPK Boru Sagala dan inspektora Rudi Purba Selasa (21/11) mereka membeberkan pekerjaan drainase yang asal jadi itu dimana pasangan lama yang masih bagus lantas di bongkar dan disisip dan pemasangan batu padas tidak maksimal ada pasangan lama langsung diplester kemudian lantainya tidak dicor dipakai manual padahal di gambar pekerjaan pengecoranya harus pakai mesin molen,” Saya terus memantau pekerjaan ini karena rumahku dekat itu, saya melihat pekerjaannya asal-asal. Coba lihat lantainya ini sudah keropos ini,”ujarnya seraya menunjukkan kesaluran dan turun mengambil pasangan yang keropos dan mengambil materialnya dan memberi ke BPK dan Inspektorat,” Tapi lucunya BPK itu menyuruh untuk Mematikan air sebab saat itu air berjalan,” nggak usah di matikan turun aja ibu karena dangkal ini ujar warga yang lain, mau tidak mau BPK dan Inspektorat turun kesaluran air dan mengukur ketebalan lantai serta mengambil sampel material dan benar lantai pasangan sudah berlobang.
Tim BPK dan Inspektorat pemeriksa turut juga didampingi PPK Pandiangan dan Pengawas Lapangan Bermarga Sinaga sempat juga emosi,” Mana rupanya yang rusak kalian bilang saya tetapnya hadir memantau ini,” ujarnya Namun warga langsung menunjukkan lantainya sehingga Pihak PUTR itu diam seribu bahasa dan menghindar ketempat lain.
Setelah adanya laporan warga pihak BPK dan Inspektorat menyuruh mengali pasangan sayap dan melakukan pengukuran ternyata ukuran pasangan batu padas juga diduga kurang.
Dengan datangnya BPK dan Inspektorat memeriksa pekerjaan drainase itu dan menemukan kekurangan volumenya, padahal baru beberapa minggu dikerjakan. Warga Berharap supaya ditindak lanjuti jangan sebatas ceremonial saja,” Kalau bisa jangan hanya ditinjau saja harus ditindak lanjuti dan karena proyek ini masih ada masa pemeliharaannya harus diperbaiki sesuai spesifikasi teknik yang disepakati, karena dnanya ini dari uang rakyat,” ujar Warga. (Tohap)
Discussion about this post