SIANTAR – MEDIAMASIP
Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar fokus pada penanganan Stunting di seluruh kelurahan dengan melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta lainnya.
Selain persoalan Stunting, Pemko Pematang Siantar juga fokus dalam menangani kemiskinan, pengangguran, dan perbaikan pelayanan publik. Khususnya pelayanan publik di tingkat kelurahan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Siantar Marihat, di Aula Kantor Camat Siantar Marihat, Kamis (16/02/2023) sore.
Dokter spesialis anak itu menjelaskan, Musrenbang merupakan instrumen untuk memadukan secara berjenjang mulai tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, sampai tingkat nasional. Dengan bermuara pada penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) pada tahun berikutnya.
dr Susanti mengutarakan, mekanisme Musrenbang pada proses usulan bottom up telah dilaksanakan melalui rembuk warga.
“Sehingga ini menjadi tugas kita bersama dan kita lebih berbenah supaya kegiatan Musrenbang ini dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, dr Susanti yang juga mantan Direktur RSUD dr Djasamen Saragih Pematang Siantar itu menyampaikan, bulan Maret nanti, Kota Pematang Siantar akan menjadi tuan rumah Musrenbang kabupaten/kota Daerah Dataran Tinggi di Sumatera Utara (Sumut). Ada 8 kabupaten dan 1 kota yang masuk Daerah Dataran Tinggi Sumut, yang merupakan penyangga destinasi wisata Danau Toba
“Hal ini menunjukkan, kita sudah mulai dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan di tingkat Provinsi Sumut. Ini buah dari kerja sama kita semua,” sebut orang nomor satu di Kota Pematang Siantar ini.
dr Susanti juga menerangkan ciri-ciri anak-anak Stunting dan penanganannya. Salah satu yang difokuskan agar angka Stunting Kota Pematang Siantar turun sampai di angka 10 persen.
“Kita akan fokus penanganan Stunting di seluruh kelurahan dengan melibatkan sejumlah dinas seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan instansi lainnya,” kata dr Susanti.
Selain persoalan Stunting, Pemko Pematang Siantar, lanjutnya, akan fokus dalam menangani kemiskinan, pengangguran, dan perbaikan pelayanan publik.
” Khususnya pelayanan publik di tingkat kelurahan,” tukasnya.
dr Susanti pun mengajak semua pihak untuk berperan dalam mewujudkan Pematang Siantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas.
Harapannya, musrenbang ini menjadi pedoman dalam melaksanakan pembangunan di tahun yang akan datang.
“Semoga Musrenbang Kecamatan Siantar Marihat ini berjalan dengan baik dan kondusif,” sebutnya.
Sementara itu, Camat Siantar Marihat Henri Gunawan Purba SH dalam laporannya menyampaikan, Kecamatan Siantar Marihat terdiri atas tujuh kelurahan dengan luas 7.825 kilometer persegi, dan jumlah penduduk 23.235 jiwa.
” Musrenbang Kelurahan telah dimulai 30 Januari 2023 sampai 7 Februari 2023 dengan 148 usulan. Dengan rincian, infrastruktur 109 usulan, sosial budaya 26 usulan, dan ekonomi 13 usulan,” terang mantan Lurah Tanjung Tongah Kecamatan Siantar Martoba itu.
Hadir pada kegiatan ini, Plt Kepala Bappeda Kota Pematang Siantar Dedi Iskandar Harahap, sejumlah anggota DPRD Kota Pematang Siantar di antaranya Baren Alijoyo Purba dan Netty Sianturi, Unsur Forkopimcam, pengurus TP PKK, perwakilan OPD, seluruh lurah di Kecamatan Siantar Marihat, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda. (*)
Editor: Tohap Manurung,SH
Discussion about this post