SIANTAR – MEDIAMASIP
Pelaksanaan pekerjaan saluran sekunder pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pematang (PUTR) Siantar dengan program kegiatan pengelolaan dan pengembangan sistem drainase irigasi sekunder pada daerah yang Luasnya 1000 Ha dalam satu daerah kota yang berlokasi di daerah irugasi Bahkora ll kampung Suka Mulia kelurahan Tong Marimbun anggaran P.APBD kota Pematang Siantar TA 2023 dengan Pagu Rp, 199.489.000 yang dikerjakan Kontraktor CV. Monadrey Alamat Jalan Tusam No : 9 Pematang Siantar, diduga Pekerjaannya Asal Jadi.
Pasalnya belum beberapa minggu selesai dikerjakan tembok pasangan batu padas sudah tumbang,. Warga merasa kesal atas bangunan tersebut dan berharap agar Pihak PUTR jangan membayar sebelum pekerjaan itu diperbaiki dengan bagus sesuai spesifikasi teknik yang disepakati.
Pantauan dilokasi Minggu (17/12) setelah adanya laporan masyarakat, bahwa benar pasangan batu padas sepanjang lebih kurang 20 meter sudah tumbang diduga pondasi pasangan tidak dilakukan penggalian karena ada hambatan tembok kandang ternak babi.
Salah Seorang warga bermarga Siahaan mengatakan pekerjaan saluran irigasi itu baru beberapa minggu yang lalu siap dikerjakan kenyataannya sudah tumbang,” Inilah pekerjaan yang kurang pengawasan, masa baru beberapa minggu dikerjakan sudah tumbang, lagi pula penempatan bangunan saluran ini kurang tepat sasaran sebab aliran airnya entah kemana tujuannya, tengoklah sawah yang ada ini seluas 6 rante bisanya dari saluran lain airnya, saya bingung untuk apa di bangun saluran ini,” ujarnya.
Ditambahkannya lagi, untuk spesifikasi tekniknya diduga sudah dimanipulasi pada pekerjaan lantai,” Lhatlah bangunan ini tidak lurus letaknya berkelok- kelok bagaikan ular, saya minta agar pihak BPK dan Inspektorat turun memeriksa bangunan ini sebab terbukti baru beberapa minggu sudah roboh berarti sudah ada dugaan volumenya dimanipulasi kenapa tidak tahan getaran akibat yang katanya karena goyangan pohon kelapa bangunan itu tumbang, itu tidak masuk akal, ” ujarnya.
Sementara salah satu yukang yang berada di lokasi ketika ditanya kenapa bisa tumbang bangunan itu disebut karena goyangan angin pohon kelapa hingga bangunan goyang dan tumbang,” Pohon kelapa ditiup angin kencang hingga bangunan bergetar Goyang dan Tumbang,” ujarnya.
Sementara amatan dilokasi pasangan yang tumbang dimana ada bangunan kandang ternak babi dan pasangannya diduga langsung ditempel tanpa membuat pondasi, sebab bila sesuai ukuran saluran otomotis tembok kandang itu harus dibongkar.
Pengawas PUTR bermarga Sinaga ketika akan diminta tanggapan melalui telepon seluler mengenai bangunan yang tumbang berkali-kali dihubungi tidak menanggapi walaupun suara dana dering.(tim)
Editor: Tohap Manurung,SH
Discussion about this post