TAPUT – MEDIAMASIP
Masyarakat Desa Silosung Kecamatan Simangumban Tapanuli Utara (Taput) melakukan unjuk rasa ke kantor PEMDES, DPRD, BUPATI dan bahkan sampai ke POLRES aksi demo yang di lakukan masyarakat desa tersebut ingin menyampaikan aspirasi menuntut ulang Pilkades di desa mereka karna di duga adanya kecurangan dalam waktu pemilihan (intervensi)
Di dalam unjuk rasa tersebut,ada beberapa item yang di utarakan para pendemo yaitu
*Pendemo desak camat simangumban di copot akibat adanya intervensi ke warga silosung
*Pendemo tantang bupati adu data
*Masyarakat ancam akan golput di pileg dan pilkada yang mendatang
*pendemo mengatakan adanya di duga pemotongan BLT yang di lakukan oleh pihak pemerintah desa yang sekarang ini PLT’nya camat simangumban.
di aksi para pendemo, awak media tertarik untuk konfirmasi langsung tentang adanya pemotongan BLT yang di lakukan oleh PLT desa silosung,yang seharusnya diterima oleh masyarakat adalah sekitaran Rp.900.000/warga yang menerima bantuan tersebut,tapi tanpa ada musyawarah pihak pemerintah desa langsung membuat kebijakan dalam memotong BLT tersebut sekitaran Rp.140.000/warga.sehingga yang di terima bersih oleh warga desa silosung, khususnya penerima BLT menjadi Rp. 740.000
Tapi setelah awak media mendengar hal yang di ungkapkan oleh pendemo yang enggan disebutkan namanya.awak media langsung telepon pihak PLT yang di desa silosung kec.simangumban dan inilah jawaban yang di sampaikan ke awak media.
Saya menyerahkan 900.000 langsung tunai dan dibuktikan oleh berita acara daftar penerima BLT dan di tanda tangani oleh masyarakat penerima sesuai yang di Tetapkan pemerintah sebanyak 900.000 setiap per Triwulanya, Sepeserpun saya tidak pernah memotong Hak dari masyarakat dan dokumentasi nya lengkap di saksikan oleh BPD, LPM, Tokoh masyarakat, Tokoh Pemuda, Babinkantipmas,Perangkat desa dan Seluruh masyarakat Penerima BLT.
Terkait masalah intervensi itu , saya juga mau klarifikasi,
Saya tidak pernah intervensi masyarakat silosung,
Kalau ada saya intervensi saya mau Melihat data dan bukti nya dimana bentuk intervensi nya,
Semenjak saya penjabat kepala desa saya sangat jarang ke desa silosung kalau tidak dalam tugas,
Saya tidak pernah Berkumpul kumpul dengam masyarakat di silosung,krn saya menjaga ke netralitas saya di hadapan kedua calon,
Jadi terkait yang di katakan para pendemo adanya pemotongan dan intervensi,saya tidak terima dalam hal ini.karna ini Uda termasuk pencemaran nama baik saya,dan siapa’pun yang mengatakan itu harus berani untuk mempertanggung jawabkan semuanya,karna ini akan saya bawa kerana hukum.
Kalau’pun mereka demo menuntut ulang dalam Pilkades ini yang mereka duga ada kecurangan y silahkan itu adalah hak mereka kami tidak boleh untuk menghalanginya,tapi kita harus profesional ajalah sesuai dengan tuntutan mereka
Ungkapnya”
(A.S)
Discussion about this post