TOBA – MEDIAMASIP
Gerakan Mahasiswa KristenIndonesia Cabang Toba menggelar aksi unjuk rasa, Kamis (8/9/2022).
Aksi unjuk rasa dilaksanakan oleh mahasiswa di Kantor DPRD Toba dan Kantor Bupati Kabupaten Toba yang diawali dengan berkumpul di Tugu DI Panjaitan Bundaran Balige.
Saat berorasi di DPRD dan Kantor Bupati Toba mahasiswa menyampaikan aspirasinya yaitu 1.Meminta Pemerintah Mencabut Kebijakan Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. Pemerintah harus segera menganulir kebijakan Kenaikan BBM bersubsidi walau dengan
dalih memberikan bantuan BLT (Bantuan Langsung Tunai). Solusi ini tidak menjawab Perubahan kondisi harga barang pokok yang akan dirasakan langsung oleh masyarakat di Lapisan bawah. Karena dengan menaikkan harga BBM bersubsidi pemerintah kembali membuka ruang kenaikan inflasi yang juga akan berdampak buruk bagi kondisi ekonomi Indonesia. Perubahan harga dan merosotnya daya beli masyarakat akan terjadi apabila kenaikan harga BBM bersubsidi tidak dicabut. Fakta saat ini perekonomian negara ditopang dari belanja Rumah tangga sebesar 56% dan hal ini akan memburuk apabila perubahan harga dilapisan Bawah tidak terkendali.
2. Meminta pemerintah mengendalikan oenggunaan BBM bersubsidi.
Pemerintah harus mengendalikan penggunaan BBM bersubsidi dengan mengeluarkan regulasi penggunaan BBM bersubsidi. Penggunaan BBM bersubsidi harus tepat sasaran dengan tujuan harga bahan pokok dapat terkendali berdarsarkan daya beli masyarakat Indonesia.
3. Meminta Pemerintah Segera Merealisasikan Perpres No. 55 Tahun 2019.
4. Meminta pemerintah memangkas anggaran belanja yang tidak berdampak pada rakyat kecil.
5. Menunda kenaikan harga BBM.
6. Meminta pemerintah untuk memperbaiki data subsidi agar komsumsi BBM subsidi tepat sasaran.
7. Membuat kebijakan pembatasan komsumsi BBM subsidi seperti intruksi ASN untuk
menggunakan transportasi publik.
8. Agar subsidi BBM tidak membebani APBN, pemerintah mendorong kendaraan pribadi agar menggunakan BBM non subsidi.
9. Melakukan penegakan hukum kepada industri yang menggunakan BBM subsidi dan oknum yang menimbun BBM non subsidi.
10. Melakukan percepatan realisasi Perpes No. 55 tahun 2019 dengan mendorong perusahaan otomotif untuk produksi mobil listrik, mendorong investasi mobil listrik.
Dilokasi terlihat aparat kepolisian dari Polres Toba melakukan pengamanan demgam menurunkan 30 personil ditambah demgam Personil BKO DitSamapta Polfa Sumataera Utara sebanyak 21 orang.
“Kami Polri akan melayani masyarakat dan siap mengamankan aksi masyarakat yang menyampaikan aspirasinya secara humanis,” ujar Kapolres.
Kapolres Toba pun mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah menyampaikan aspirasi dengan tertib dan damai, serta mematuhi peraturan perundangan mengenai penyampaian pendapat di muka umum.
“Penyampaian pendapat di muka umum diatur dan dijamin oleh undang-undang. Namun jangan sampai aksi dilakukan secara anarkis dan merusak fasilitas umum,” ujarnya.
Selain itu, Kapolres juga meminta masyarakat yang menyampaikan aspirasinya jangan mudah terprovokasi dan disusupi oknum tak bertanggungjawab yang ingin membenturkan antara masyarakat dan aparat keamanan.
(*)
Editor: Tohap Manurung,SH
Discussion about this post