SIGAPITON – MEDIAMASIP
Hujan deras yang turun melanda desa Sigapiton, Minggu (28/8/2022) mengakibatkan terjadinya longsor dan merusak jalan yang menuju Desa Sigapiton.
Selain merusak jalan, longsor juga mengakibatkan sungai tempat warga mandi menjadi berlumpur serta merusak saluran pipa air minum warga.
Mangatas Togi Butarbutar kepada MEDIAMASIP.Com via aplikasi Whatsapp menceritakan terjadinya longsor diduga diakibatkan adanya proyek Caldera di atas perbukitan Sigapiton.”Sudah pada longsor bukit di Talpe Sigapiton karena proyek BODT serta derasnya hujan beberapa hari ini sehingga rusak juga pipa air minum warga,”ujarnya.
Dijelaskan Mangatas, peristiwa terjadinya longsor di wilayah Desa Sigapiton ini dipicu akibat pekerjaan proyek pembangunan infrastruktur pendukung di atas perbukitan Desa Sigapiton. Diduga kuat, dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan oleh pihak BPODT tidak sesuai dengan dokumen izin Amdal.
Sementara wakil ketua Lembaga Anak Rantau Sigpiton (LARAS) Drs Mollen Gultom mengatakan saat ini masyarakat perlu mempertanyakan kemana limbah proyek Caldera dibuang. Karena menurut Mollen selama ini sebelum ada Caldera tidak pernah banjir seperti itu ada di Sigapiton membawa lumpur dari atas.”Kena juga rumah kita, karena air yang mengalir bercampur lumpur sangat deras dan sudah saya saksikan itu saat tahun baru kemarin,”ujarnya.
“Jadi saya yakin dan percaya bahwa limbah drainase yang dibangun oleh Caldera itu tidak jelas itu kemana dibuang,”ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Sigapiton Hisar Butarbutar saat dikonfirmasi vi telepon mengatakan sudah memberitahukan peristiwa tersebut kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba dan juga kepada Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).
Dan sesuai informasi yang diterimanya bahwa Pemkab Toba dan BPODT dalam waktu dekat akan terjun langsung melihat lokasi dan berharap agar warga berkolaborsi dengan pemerintah untuk memperbaikinya melalui swadaya dan bergotong royong.
(Tohap Manurung,SH)
Discussion about this post