SIANTAR – MEDIAMASIP
Mangatas Silalahi berencana, pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musenbang), baik di tingkat kelurahan maupun kecamatan, tidak digelar di kantor. Melainkan, Calon Wali Kota Siantar Nomor 2 ini ingin, Musrenbang digelar di lingkungan rumah warga.
Keinginan itu disampaikannya dihadapan puluhan warga Nembos, Kelurahan Naga Huta, Kecamatan Siantar Marimbun di acara ngopi dan sarapan pagi, di salah satu warung Marga Pardede, Sabtu 23 Nopember 2024.
Dalam kegiatan itu Mangatas Silalahi menyampaikan jika Musrenbang di gelar di kantor lurah dan kecamatan, usulan warga tidak maksimal tersampaikan.
“Namanya kantor, seperti ada jarak lurah dan warga. Tapi kalau di buat di halaman warga pakai teratak, pasti emosional warga dengan pemerintah semakin dekat,’ ujar Mangatas.
Alasan lainnya, bila digelar di kantor lurah, cendrung Musrenbang hanya akan diwakili Ketua RT. Jika demikian, maka aspirasi langsung dari masyarakat tidak didengar oleh lurah langsung.
“Bahkan yang lebih parahnya, hasil musrenbang di kelurahan separuhnya tidak sampai di musrenbang kecamatan. Dan saat musrenbang kota sebahagian dari kecamatan tidak sampai. Sehingga yang terjadi adalah, program yang dilakukan oleh pemerintah tidak sesuai lagi hasil usulan masyarakat melalui musrenbang,” jelas Mangatas.
“Maka ketika nanti Mangatas Silalahi-Ade Purba dipilih Tuhan menjadi pemimpin di Siantar, model seperti ini harus diubah,” kata Mangatas.
Dalam ngopi bareng itu, umumnya masyarakat mengeluhkan kondisi kemacetan di Simpang Dua yang sangat parah terlebih saat libur panjang. Sehingga diminta kepada Mangatas agar menuntaskan pembangunan jalan ringroad guna mengurangi kemacetan.
Demikian juga lahan pekeburan agar dipikirkan Pemko. Sebab laham yang ada saat ini sudah penuh.
Mendengar masukan warga itu, Mangatas menegaskan bahwa dirinya berkeinginan jadi walikota untuk hanya untuk memperbaiki Kota Siantar.
Masyarakat rindu, agar Siantar ini bisa maju. Dan kemajuan ini hanya bisa di pimpin oleh anak Siantar.
“Kitalah yang memajukan, jangan harap orang lain memperbaiki Siantar ini. Siantar ini Kota bertuah. Dengan motto Sapangambei Manoktok Hitei Ibagas habonaron do Bona, artinya kebenaran hanyalah milik Tuhan. Dan membangun Siantar ini harus dilakukan secara bersama-sama atau bergotong royong. Maka memimpin Siantar ini harus menjungjung tinggi kebenaran,” jelas Mangatas. (*)
Discussion about this post