SIMALUNGUN – MEDIAMASIP
Terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global , merupakan Visi Kementerian Pendidikan saat ini.
Namun hal tersebut berbanding terbalik di Sekolah SMP Negeri 2 Jawa Maraja Bah Jambi yang berada di Huta Raya Timuran Kabupaten Simalungun.
Visi dan Misi Kemendikbudristek tersebut tampaknya hanya bualan semata bagi Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Jawa Maraja Bah Jambi tersebut.
Hal tersebut dikarenakan Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Jawa Maraja Bah Jambi , memberikan izin serta restu kepada para siswanya untuk meninggalkan sekolah diwaktu proses belajar mengajar tanpa alasan apa pun.
Diketahui bahwasanya para siswa yang izin diwaktu proses belajar mengajar berlangsung terlihat sedang ikut serta , menjadi benteng bagi masyarakat 147 KK dalam menghalau pihak perkebunan , yang melakukan pembersihan tanaman di areal HGU Aktif milik Kebun Bah Jambi , selasa , (11/10/22)
Akibat pemberian izin dari Kepala Sekolah SMP Negeri 2 tersebut kepada para siswa , kru media ini mencoba mengkonfirmasi secara langsung melalui pesan singkat whatsaap di nomor 0821-6052-****
“Tadi orang tua siswa datang ke sekolah untuk meminta ijin anak mereka pulang ke rumah , ujar Rejekinta Sinulingga selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Jawa Maraja Bah Jambi (11/10/22).
Bukan hanya itu saja , Rejekinta Sinulingga selaku Kepala Sekolah yang memimpin saat ini mengatakan bahwasanya dia tidak tau menahu alasan orang tua siswa meminta ijin untuk pulang pada saat jam pelajaran berlangsung,”Tidak tau pak,”, jawabnya
Akibat hal itu , diduga Kepala Sekolah SMP Negeri 2 tersebut secara tidak langsung memberikan restu untuk anak didik agar menjadi tameng bagi masyarakat 147 KK dalam menghalau pihak perkebunan PTPN IV Kebun Bah Jambi dalam melakukan pembersihan lahan.
Disisi lain Ismail Chaniago selaku Ketua DPC Ikatan Penulis Dan Jurnalis Indonesia ( IPJI ) Siantar – Simalungun mengutuk keras tindakan Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Jawa Maraja Bah Jambi.
“Saya sangat menyayangkan akan adanya siswa yang dibiarkan begitu saja oleh pihak sekolah, padahal masih dalam proses belajar mengajar berlangsung.
Selain menghancurkan mental pendidikan mereka , hal tersebut juga dapat mengancam keselamatan anak didik tersebut. Maka kami dari DPC IPJI Siantar-Simalungun meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Simalungun untuk segera memproses dan memberi tindakan kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 2 tersebut.
Kami juga minta agar Kepala Sekolah tersebut segera dicopot dari jabatannya , dan kami akan segera menyurati Kadisdik Simalungun,” Pungkasnya.
( Effendy Bakkara )
Editor: Tohap Manurung,SH
Discussion about this post