SIANTAR – MEDIAMASIP
Pdt. Dr. Riris Johanna Siagian, M. Si, selaku Dosen STT-HKBP Pematangsiantar Siantar dan sekaligus Ketua Umum Lembaga Studi Agama dan Pendidikan Karakter Indonesia
(L-SAPIKA) Indonesia menyampaikan bahwa L-SAPIKA Indonesia telah menyelenggarakan Seminar Nasional yang berjudul: Manusia dan Bahasa dalam Relasi Kuasa, Senin – Selasa (21-22/ 2022).
Di dalam acara pembukaan Dr. Riris Johanna Siagian menyampaikan bahwa rencana melakukan seminar ini sudah lama, dan baru bisa terealisasi di akhir bulan November ini. Dijelaskan juga oleh Dr. Riris Johanna Siagian bahwa L-SAPIKA Indonesia terbuka untuk menjalin kerjasama dan bersinergis dengan berbagai pihak, sebagaimana juga terbukti dalam penyelenggaraan seminar.
Adapun seminar nasional ini diselenggarakan oleh L-SAPIKA Indonesia selaku penggagas dan sekaligus tuan rumah, bekerjasama dengan para pimpinan lembaga dan turut hadir dalam penyelenggaraan seminar, yakni: Pdt. Dr. Hulman Sinaga selaku Ketua STT-HKBP, Pdt. Dr. Akdel Parhusip selaku Ketua STT Renatus, Dr. Benny Pasaribu dari Pusat Peradaban Batak dan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Samosir Jonson Gultom, S.Pd, yang dalam hal ini diwakili oleh Borri Pasaribu, S.Pd yang sehari-hari menjabat sebagai Sekretaris di Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Samosir.
Borri Pasaribu, S. Pd menyampaikan apresiasi yang tinggi dan kerjasama yang baik dengan L-SAPIKA Indonesia atas berbagai upaya yang dilakukan dalam rangka peningkatan SDM generasi muda dan masyarakat secara umum. Sebagaimana juga telah dilakukan seminar pendidikan karakter kepada guru-guru SD, SMP dan SMA di Kabupaten Samosir beberapa waktu lalu.
Borri Pasaribu menambahkan pentingnya usaha yang serius untuk pengajaran dan penggunaan bahasa Batak terutama bagi generasi muda, agar bahasa Batak dapat terpelihara dengan dengan baik, sebagai bagian dari kekayaan warisan leluhur Batak yang sangat penting.
Untuk itu juga sangat diharapkan agar L-SAPIKA Indonesia dapat memfasilitasinya dengan membuat berbagai program kerjasama untuk diterapkan di berbagai wilayah, terutama di Kabupaten Samosir.
Hal yang sama dikatakan oleh Dr. Benny Pasaribu selaku Ketua dari Pusat Peradaban Batak yang sangat mengapresiasi terobosan dan usaha keras dari L-SAPIKA Indonesia yang dipimpin oleh Dr. Riris Johanna Siagian, agar boleh bergerak bersama dalam upaya sosialisasi penggunaan bahasa Batak bagi masyarakat Batak, sebagaimana juga telah lama dipergumulkan dalam Pusat Peradaban Batak.
Sedangkan Pdt. Dr. Hulman Sinaga juga menyambut baik terselenggaranya seminar nasional ini, dan berharap dapat terus dikembangkan sebagai satu wadah untuk mengembangkan kemampuan berfikir para peserta yang menghadirinya. Salah seorang pembicara Dr. Elia Tambunan yang bicara dari perspektif Sosiologi Agama, mengatakan bahwa tema tentang kuasa itu sangat sosiologis dan bersifat netral. Jadi penggunaan kuasa itu, apakah jadinya baik atau buruk, itu sangat tergantung dari orangnya yang sedang pegang kuasa. Itu sebabnya kuasa itu juga ditemukan di mana saja, baik sebelum kekristenan maupun kekristenan di tanah Batak.
Hadir sebagai pembicara dalam seminar nasional itu, yakni: Pdt. Dr. Elia Tambunan , STh, M. Pd (STT Real Batam, tinggal di Yogyakarta), Pdt. Dr. Hulman Sinaga (STT-HKBP), Pdt. Dr. Riris Johanna Siagian, S. Si Teol, M. Si (STT-HKBP), Pdt. Dr. Jordan Pakpahan (STT-HKBP), Mieke Kurniawan, M.Th (STT Baptis, Jakarta), Pdt. Dr. Akdel Parhusip, M. Pd (STT Renatus Pematang Siantar), Vitus Simanullang (Pusat Peradaban Batak, Depok), Pdt. Drs. Robert F. Silitonga, M.Th (Sekolah Pendeta HKBP) dan Pdt. Dr. Sukanto Limbong. Moderator: Pdt. Ranto Marbun, Pdt. Anna Maria Ambarita, Pdt. Risen Parhusip. Ibadah pembukaan oleh Gr. Jeffy Situmeang, dan ibadah penutup oleh Victoria Lubis (Mahasiswa STT-HKBP). Doa syafaat oleh Sekretaris Umum L-SAPIKA Indonesia Biv. Theresnaria Y. Situmorang, yang sekarang sedang studi program S3 bidang Psikologi di Medan, doa penutup Pdt. Ana Ambaria sebagai Kepala Pengembangan SDM L-SAPIKA Indonesia. Seminar nasional yang berlangsung selama dua hari itu dihadiri lebih dari 180-an orang peserta, terdiri dari: Guru-Guru dari Kabupaten Samosir, Dosen dan Mahasiswa STT-HKBP, Dosen dan Mahasiswa STT Renatus, Pusat Peradaban Batak serta peserta dari umum.
Di akhir pertemuan, Pdt. Dr. Riris Johanna Siagian selaku Ketua Umum L-SAPIKA Indonesia menegaskan penggunaan kuasa sangat terkait dengan karakter orang yang berkuasa. Ia juga menghimbau agar kuasa yang berada di tangan seseorang sebagai pimpinan harus ditujukan untuk mendatangkan kebaikan bagi banyak orang. Termasuk dalam hal penggunaan bahasa Batak.
Siagian mengingatkan bahwa bangsa Batak adalah bangsa yang besar, dan untuk tetap menjadi bangsa yang besar, maka pertama sekali orang Batak harus berjuang memelihara bahasa Batak sebagai Bahasa Ibu yang telah kita kenal dan hidupi sejak masih dalam kandungan Ibu, dan sekaligus warisan leluhur yang sangat berharga. Ia juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, sehingga seminar nasional ini dapat berlangsung dengan baik.(rel/tohap)
Discussion about this post