Topik : Yesus Terangkat Ke Sorga Dan Kita Bersukacita Yesus Terangkat…!
1. Sahabat yg baik hati, Selamat merayakan peringatan kenaikan Yuhan Yesus Kristus! Saya berdoa dan berharap, saudara dalam keadaan sehat dan sukacita! Firman Tuhan pada Peringatan Hari Kenaikan Tuhan Yesus hari ini (Lukas 24: 44-53) adalah berita sukacita tentang peristiwa naiknya Tuhan Yesus ke sorga dan pengutusanNya kepada para murid untuk memberitakan Injil Kristus tentang pertobatan, pengampunan dosa dan keselamatan.
2. Sebahagian dari renungan ini merupakan pengulangan dari apa yang saya tuliskan pada Peringatan Kenaikan Tuhan Yesus tiga tahun lalu (13 Mei 2021), dimana nats Khotbah hari itu juga sama seperti nats hari ini. Hal itu saya lakukan, karena memang relevan dengan konteks kita saat ini.
3. Jika tiga tahun lalu kita masih bergumul dan bergelut dengan Pandemi Covid-19 berikut persoalan multi-dimensional yang diakibatkannya: kematian, penyakit, hilangnya usaha, pekerjaan dan mata pencaharian, kekhawatiran akan hidup dan masa depan atau realitas yang sering disebut dengan ungkapan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity and Ambiguity – Ketidakstabilan, Ketidakpastian, Kompleksitas dan Ambiguitas).
4. Sekarang ini realitas hidup dan dunia yang kita hadapi masih sarat dengan persolan yang multi-dimensional, bahkan bisa lebih parah – seperti yang sering diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Dewan Gereja-gereja Sedunia (WCC) Prof. Jerry Pillay bahwa dunia sedang diperhadapkan dengan “Poly-Crises” atau krisis yang beragam. Perang Rusia – Ukrania yang memakan korban jiwa dan materi belum berakhir, perang Israel-Hamas terus mengganas.
5. Belum lagi perang di berbagai negara yang mengancam kehidupan dan harkat hidup orang banyak. Konflik dalam skala lokal, nasional dan global terus menjadi momok yang menakutkan, termasuk ancaman penggunaan nuklir dan senjata pembunuh massal. Persoalan laten dengan pemanasan global dan pencemaran udara, tanah dan air semakin memburuk dari waktu ke waktu.
6. Kita hidup dalam konteks yang demikian kompleks. Namun demikian, sebagai orang beriman kita tidak boleh menyerah pada situasi. VUCA dan Poly-Crises tidak boleh mematahkan semangat dan melumpuhkan kita. Justru dalam situasi dan kondisi yang demikian sulit itu, kita harus bangkit dan bersemangat untuk melakukan sesuatu. Kita dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif menyikapi tantangan dan kesulitan yang sedang kita hadapi.
7. Dua hari lalu, ketika pimpinan HKBP dan staf Kantor Pusat HKBP bertemu dengan Pdt. Dr. John Wesly Kabango dan Pdt. Dr. Ernest Kadiva untuk membicarakan pengutusan 12 Missionaris HKBP ke Afrika, Dr. Kabango mengatakan, “Pada hari kenaikan, Yesus mengangkat kedua tangannya dan memberkati, …dan meninggalkan para murid untuk melakukan misi.”
8. Satu pernyataan berharga yang merangkumkan perayaan kita pada hari yang istimewa ini. Rangkuman Firman Tuhan dari Injil Lukas untuk Peringatan Kenaikan Yesus. Peristiwa di dekat Betania itu benar-benar terjadi. Itu bukanlah fiksi atau berita kosong. Itu adalah penggenapan nubuatan dan pemberitaan tentang Mesias Anak Allah. “Yesus mengangkat tanganNya dan memberkati mereka, lalu dia terangkat ke sorga.”
9. Peristiwa kenaikan Yesus ini adalah bagian integral dari sejarah keselamatan Allah (Heilsgeschichte) di dalam Yesus Kristus, sebagaimana Yesus jelaskan kepada para murid yang mengikuti Dia ke Betania. “Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga: dalam namaNya berita pertobatan dan pengampunan harus disampaikan kepada segala bangsa.
10. Yesus meninggalkan mereka bukan dengan tangan kosong. Juga bukan dengan modal kosong. Tetapi Yesus meninggalkan mereka dengan tangan yang memberkati, dengan hati dan pikiran yang sudah diperlengkapi dengan pengetahuan, semangat, dan hati untuk meneruskan tugas mulia pemberitaan Injil: menyaksikan apa yang Yesus ajarkan dan tunjukkan kepada mereka. “Kamu adalah saksi dari semua itu.” Dan bagian akhir dari berita sukacita ini adalah: mereka pulang dengan sukacita dan memuliakan Allah.
11. Pada perayaan kenaikan Tuhan Yesus seperti hari ini, saya selalu teringat dengan Lutheran Theological Seminary (LTS) HongKong, tempat saya belajar teologi selama lima tahun. Dekat seminary itu, di pebukitan Tao Fung Shan di kota Sha-Tin ada ssebuah rumah penginapan yang bernama Ascension House. Ascension House berarti Rumah Kenaikan (Bagas Hananaek) yang menggambarkan suasana kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke sorga.
12. Rumah Kenaikan ini dikelola satu Yayasan yang didirikan oleh gereja-gereja Skandinavia: Norwegia, Denmark dan Finlandia. Waktu itu Ascension House dikenal sebagai tempat penginapan termurah di Hong Kong, tetapi dengan “kualitas terbaik.” Para pelayan di tempat ini adalah para mahasiswa dan muda-mudi gereja dari ketiga negara Skandinavia itu. Mereka sudah terlatih melayani para tamu manca negara.
13. Setiap hari mereka mulai dengan doa bersama dan mendengarkan Firman Tuhan, menyanyikan pujian – sering menggunakan liturgi model Taize dan lagu-lagu Taize. Selanjutnya mereka bersih-bersih, kemudian mempersiapkan serapan. Mereka sangat ramah dan selalu memperlakukan setiap tamu seperti tuan dan nyonya. Mereka melakukan semua pekerjaan dan pelayanan dengan penuh sukacita.
14. Mereka selalu menceritakan pengalaman indah dan sukacita besar selama berada di sana kepada orang-orang yang berjumpa dengan mereka. Sesungguhnya itulah misi gereja-gereja Lutheran Skandinavia itu melalui Ascension House ini – supaya orang yang berkunjung ke Hong Kong merasakan sukacita, damai sejahtera, kasih dan “atmosphere” seperti berada di rumah Tuhan – tempat yang dipersiapkan oleh Tuhan Yesus ketika Dia naik ke sorga.
15. Tuhan Yesus berkata, „Janganlah gelisah hatimu: percayalah kepada Allah, percaya jugalah kepadaKu. Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.”
16. Itulah yang kita rayakan pada hari Kenaikan ini. Bahwa setelah kebangkitanNya, Yesus naik ke surga, untuk menyediakan tempat yang terbaik bagi kita, dimana tidak ada lagi sakit penyakit, pertengkaran dan perang, kematian dan tangisan. Di sana, di tempat yang disediakan oleh Tuhan yang ada adalah kasih, sukacita, damai sejahtera dan pujian dan penyembahan kepadaNya.
17. Karena itu, jangan takut, jangan khawatir, jangan gelisah hatimu. Kita memiliki Tuhan yang telah menang atas segala kuasa maut dan kuasa dosa. Dia ada di sana mempersiapkan tempat terbaik bagi kita orang-orang yang telah ditebusNya dengan darah yang tercurah di Golgatha. Kita adalah orang-orang yang paling terberkati, karena upah terbesar kita bukan di dunia ini, melainkan di rumah Bapa.
18. Namun demikian, kita tidak perlu buru-buru pergi ke sana. Kita menantikan waktu Tuhan. Sementara kita berada di dunia ini, Tuhan mengamanatkan misi besar dan mulia, yakni memberitakan Injil Yesus Kristus: tentang penderitaan, kematian dan kebangkitanNya. Kita diutus untuk memberitakan tentang pertobatan dan pengampunan dosa kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem hingga ke ujung bumi.
19. Yesus meninggalkan pesan penting dan mulia, supaya para pengikutNya meneruskan misi pemberitaan Injil dan menyebarkan kerajaan Allah di dunia ini, melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh Yesus. Jika selama hidupNya di dunia ini, Yesus dari hari ke hari mengajar, berkhotbah, melayani, menyembuhkan orang sakit, melakukan tanda-tanda mujizat, Yesus juga mengharapkan para pengikutNya melanjutkannya sesuai dengan talenta dan kapasitas yang mereka miliki.
20. Melalui para pengikutNya, Yesus menginginkan agar kuasa kasih Allah nyata memengaruhi seluruh dunia. Kuasa kasih Kristus harus menyentuh seluruh sendi-sendi kehidupan di dunia ini, sehingga semua bangsa benar-benar merasakan kasih Tuhan dan kuasa kebangkitanNya. Jika bangsa-bangsa mendengar dan merasakan itu, mereka akan datang pada pertobatan dan mereka akan menerima pengampunan dosa serta keselamatan dalam Kristus.
21. Para Rasul yang mendengar perintah Tuhan Yesus itu segera bergerak melakukan tugas pemberitaan Injil. Mereka mengajar, berkotbah, menyembuhkan orang sakit, melakukan tanda-tanda mujizat. Mereka tidak khawatir akan kebutuhan mereka: apa yang akan mereka makan dan minum, dan bagaimana mereka dilayani.
22. Mereka yakin, dalam segala hal Tuhan akan menyertai mereka. IMMANUEL – God is with us. Setelah menerima roh Kudus sesuai dengan yang dijanjikan Kristus, mereka bergerak dengan gesit dan penuh sukacita ke seluruh penjuru. Benar, ketika mereka pergi memberitakan Injil ke seluruh penjuru.
23. Orang-orang yang bertemu dengan mereka merasakan sesuatu yang beda – lain daripada yang lain. „Wah, orang ini beda ya. Sepertinya ada kuasa lain yang menyertainya. Dia tampil sederhana, tapi sungguh bersahaja. Enak kali bercakap-cakap dengan dia. Dia nampaknya dipenuhi oleh kuasa Tuhan.” Sekali pun orang mengejek dan mencela dia, dia tidak mau marah. Dia selalu lemah-lembut. Kata-katanya enak didengar. Orang apa ini ya?”
24. Lalu mereka mendapatkan jawaban, semua itu karena Tuhan. Tuhan menyertai dia. Immanuel. Yesus senantiasa berada bersama dengan dia. Karena itu, apa pun yang dia alami dan lakukan, dari dia terpancar kualitas-kulitas seperti yang ada dalam diri Yesus. Kasih, sukacita, damai sejahtera, kelemahlembutan, pandangan yang positif dan kata-kata yang menyejukkan. Itulah kualitas Yesus. Itulah kualitas yang terpancar dari pengikut Yesus.
25. Sekarang, di hari kenaikan ini dan di tengah realitas dunia yang “Poly-Crises” yang masih mengancam, dan di tengah realitas kehidupan personal, keluarga dan hubungan sosial yang sedang kita hadapi, kita diingatkan, supaya kita tidak takut dan khawatir. “Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan BapaKu.”
26. Penyertaan Tuhan dan Roh Kudus yang dijanjikan akan memampukan kita untuk melakukan panggilan Tuhan dan tetap bersaksi akan karya penyelamatan Allah di dalam Kristus. Sesungguhnya, saudara dan saya adalah saksi perbuatan besar Allah dalam hidup kita dan di tengah-tengah dunia ini.
27. Dear friends, wherever you are and whatever you do, I wish you peace and joy form our Lord! Let us celebrate the ascension of our Lord Jesus Christ! BE HAPPY &…SMILE! (Pdt. Dr. Deonal Sinaga (Ka.Dept. Koinonia HKBP)
Discussion about this post