SIANTAR – MEDIAMASIP
Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Siantar nomor 2, Mangatas Marulitua Silalahi SE dan Dr Ade Sandrawati Purba SH MH (MANTAP) menggelar kampanye terbuka dengan pertemuan terbatas di Lapangan depan Stasiun Kereta Api Siantar, Sabtu (2/11/ 2024).
Sejak pukul 14.30 WIB, sekira 400-an masyarakat dan simpatisan hadir di depan Stasiun Kereta Api, Kelurahan Dwikora, Kecamatan Siantar Barat untuk melihat dan mendengar orasi politik dari calon pemimpin mereka.
Sejumlah tokoh, juga hadir pada kampanye tersebut. Seperti, Anggota DPRD Sumatera Utara Darma Putra Rangkuti, Bupati Simalungun periode 2000-2005, Jhon Hugo Silalahi, Wakil Ketua DPRD Siantar periode 2004-2009 Ir Saud Simanjuntak, Ketua PP 59 Kota Siantar Dr (HC) Minten Saragih dan lainnya.
Berbagai hal disampaikan sejumlah tokoh tersebut tentang sosok Mangatas Silalahi dan Ade Purba. “Ini pasangan cerdas, memahami Siantar, peduli dan juga petarung,” tandas Jhon Hugo Silalahi saat berorasi.
Sementara Mangatas Silalahi, dihadapan peserta kampanye menegaskan tentang tugas utama wali kota adalah melayani rakyat. Sedangkan tujuan dirinya menjadi wali kota ada 2, yakni, mengabdi kepada tuhan dan berbakti untuk Kota Siantar.
Saat berorasi, hujan rintik pun turun. Sambil menikmati rahmat dari tuhan tersebut, Mangatas pun turun dari panggung, membiarkan dirinya terkena hujan rintik.
“Mohon maaf, ini masih gerimis, kenapa harus takut. Bagaimana kalau hujan lebat dan banyak warga kebanjiran? Maka di saat warga menderita karena rumahnya kebanjiran, wali kota tidak boleh tidur di rumah. Kalau ada rumah warga kebakaran, wali kota tidak boleh tidur. Begitu juga camat dan lurah,” tandas Mangatas disambut aplaus dari peserta kampanye.
Calon Wali Kota yang dikenal cerdas tersebut, juga menyampaikan analisanya tentang renggangnya hubungan wali kota dengan wakil wali kota pasca dilantik, serta hal yang membuat pemimpin menjaga jarak dengan rakyat.
Katanya, retaknya hubungan wali kota dan wakil wali kota, cukup sering disebabkan orang ke tiga yang sering disebut “Panglima Talam”.
Untuk itu, bila nantinya ia terpilih, maka “Panglima Talam” tidak boleh ada disekitar dirinya dan Ade Sandrawati Purba. Sehingga nantinya, pemimpin benar-benar tetap dekat dengan masyarakat.
“Lalu, terkadang untuk bertemu wali kota harus melalui ring 1, 2, 3 dan lain-lain. Nanti itu tidak ada lagi. Kita semua terbuka. Rumah dinas dan kantor wali kota adalah milik rakyat. Itu jadi ruang diskusi antara walikota dan warga, guna membicarakan pembangunan Kota Siantar,” ucap Mangatas.
“Ini adalah kampanye terbuka yang pertama kita gelar. Dan di kecamatan lainnya juga dilakukan. Saat ini sudah masuk data 50 ribu yang mendukung Mangatas Silalahi-Ade Sandrawati Purba. Jadi kami targetkan kepada seluruh tim pemenangan tanggal 11 nanti sudah ada 100 ribu pendukung untuk memenangkan pasangan nomor 2 pada 27 November 2024 mendatang,” pungkasnya.
Sebelumnya, pada orasi politiknya, Dr Ade Sandrawati Purba memaparkan makna tagline Mantap (Mangatas dan Ade Purba), yakni, rakyat tidak lapar, harga sembako terjangkau, lapangan kerja tersedia dan jalan mulus.
Kata Ade, tagline itu bukan asal dibuat. Melainkan hasil dari survey tentang kebutuhan maupun keinginan masyarakat. “Itu survey dari SMRC. Masyarakat butuh itu,” ucap Ade.
Dijelaskan Ade, tagline rakyat tidak lapar, bukan sematan diukur dari perut. Melainkan, juga beranjak dari “lapar” informasi akan informasi penting dari pemerintah, “lapar” akan lapangan kerja dan lainnya.
“Misal, lapar akan informasi penting berupa bantuan untuk warga kurang mampu dari pemerintah,” sebutnya.
Lapar yang dimaksud itu dikatakan Ade bukan hanya soal lapar perut, tapi juga lapar soal informasi – informasi penting dari pemerintah. Semisal informasi bantuan pemerintah yang disalurkan ke masyarakat kurang mampu.
“Lalu kita berupaya menciptakan lapangan pekerjaan supaya para generasi muda ini tidak pengangguran. Kalau sudah kerja tentu tidak kelaparan lagi,” ungkap Ade Purba, memberi contoh.
Istri Tidak Boleh Campuri Pekerjaan Wali Kota
Sedangkan John Hugo Silalahi yang juga pembina Tim Mantap mengatakan sosok Mangatas Silalahi yang tidak perlu diragukan lagi untuk membawa perubahan Kota Siantar, dengan pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya.
“Mangatas 20 tahun menjadi Anggota DPRD Siantar. Pastilah sudah tahu seluruh kondisi yang dialami warga. Pasangan Calon ini juga muda, energik, berkualitas dan sederhana. Jadi inilah pasangan yang diharapkan warga Siantar,” pungkas John Hugo.
Kepada Mangatas dan Ade Purba, John Hugo berpesan, bila kelak memimpin Siantar, agar istri maupun suami dari pemimpin Siantar, tidak boleh mencampuri urusan wali kota dan wakil walikota.
“Untuk menantu (istri dari Mangatas Silalahi), jangan campuri pekerjaan suami, ya, jika nanti sebagai wali kota. Begitu juga kepada suami ibu Ade Sandrawati Purba. Suami jangan urusi pekerjaan istri sebagai wakil walikota. Kalau dicampuri, maka roda pemerintahan akan terganggu,” pinta John Hugo Silalahi.
Pada kampanye pertemuan terbatas tersebut, tampak pimpinan partai politik pengusung maupun pendukung, tampak hadir di lokasi. Begitu juga 6 Anggota DPRD Siantar dari Partai Golkar dan Partai Perindo. (*)
Discussion about this post