PARAPAT – MEDIAMASIP
Pengerjaan proyek Pondasi dan pembuatan Bronjong penahan tanah dilokasi bekas bencana alam, tanah amblas pada Poros badan jalan Josep Sinaga, Kelurahan Parapat, Kabupaten Simalungun, harus diawasi secara ketat supaya kualitasnya tidak diragukan.
Pasalnya, jalan Josep yang amblas pada bulan lalu itu, adalah jalan paling Vital yang paling sering dilalui sejumlah truk ikan mitra PT Aquafarm Nusantara ( Regal Spring Indonesia ) membawa ikan dan airnya kerap berceceran dijalan, termasuk truk berat lainnya, dan jalan inipun menjadi jalur keluar rute kenderaan dari arah Dermaga Ferry Ajibata Kabupaten Toba, Hal ini disampaikan M.Sitanggang di Parapat, Senin (18/12/2022).
Kekhawatiran lain adalah, lokasi ini rawan resapan air , karena diatas proyek yang dikerjakan ini berdampingan dengan drainase dan pembuangan air dari pemukiman warga. lalu dibawah proyek adalah persawahan masyarakat.
Dalam amatan dilapangan, kegiatan ini adalah penanggulangan bencana alam tanah longsor badan Jln. Josep Sinaga, Kelurahan Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
Dengan Nomor SPPBJ
SPPB – P35/PPK-BTT 10/31.4/2022. 14 Oktober 2022
Sumber Dana Belanja Tidak Terduga Tahun 2022 dengan masa pelaksanaan
150 Hari Kalender
Nomor SPMK – P35/PPK-BTT/10garing31.4 tahun 2022. SPMK. 20 Oktober 2022,dikerjakan Kontraktor
CV. Bina Karya yang beralamat di Jln. Bali Nomor. 6 B, Pematang Slantar.
Proyek ini diawasi. Konsultan Supervisi
CV Lewice Karya Prima beralamat dijalan Tenggiri nomor 1 Blok B Nomor 105 Medan.
Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Simalungun Ramadhani Damanik saat dikonfirmasi terkait proyek tersebut melalui Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rudi, menyampaikan bahwa
Kegiatan Belanja Tidak Terduga belum ada Kontraknya sehingga kita belum bisa menentukan nilai pekerjaan.
Prosedurnya hanya memberikan Surat Penunjukan Penyedia Jasa/Barang kepada rekanan agar segera melaksanakan pekerjaan.
“Jadi untuk nilai pekerjaan nanti setelah selesai akan dilakukan perhitungan volume pekerjaan dan perhitungan nilai pekerjaan,”Ujar Rudi.
Hal itu dilakukan karena Anggaran Dana BTT tidak ada di BPBD Simalungun
karena Dana BTT berada di DPA Dinas Pengelolaan keuangan.
“Jadi kami hanya melaksanakan pekerjaan penanggulangan sesuai perintah, “Ujarnya.
Rudi menambahkan, Pekerjaan Bronjong dimulai dari Bronjong itu sendiri, dan untuk pondasi tetap menggunakan Bronjong, dan tidak ada pasangan batu dibawah Bronjong, Katanya.
Ditanya soal pengawasan, Rudi mengatakan bahwa proyek ini diawasi Togap Manurung, Konsultan dari CV Lewice Karya Prima,Katanya. ( Effendy Bakkara )
Editor: Tohap Manurung,SH
Discussion about this post