SIMALUNGUN – MEDIAMASIP
Pasca kejadian banjir di kota Parapat para awak media memonitoring lahan di Sitahoan dimana ada Basecamp di kelilingi pagar.
Infoemasi diperoleh, itu adalah Perusahaan Swasta mengelola Perladangan untuk program ketahanan pangan semacam Food Estate seratusan hektar Hutan Sibatu Loeting Sitahoan, Kelurahan Girsang, Kecamatan Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun.
Menurut informasi kemarin pengelolaan perusahaan kantor pusatnya di Pekan Baru kabupaten Riau, lokasi lahan sebagian sudah efektif dan ada juga masih dikerjakan membuat tapak kuda oleh alat berat, Terkabar bahwa selama 4 tahun sudah menghabiskan dana ratusan miliar termasuk untuk membeli lahan dan juga operasionalnya. Namun produksi tanaman ngaku tidak pernah panen dan selalu gagal.
Hal ini diketahui saat wartawan media ini melaksanakan monitoring di Gunung Sibatu Loeting pasca banjir bandang yang menimpa rumah warga di Parapat, Kabupaten Simalungun.
Ketika berada di Gunung Sibatu Loeting, tampak kawasan hutan telah menjadi lahan Perladangan holtikultura seperti tanaman jeruk, kol, wortel, kentang, tomat, dan lainnya. Selain itu, terlihat hutan yang gundul akibat buka lahan untuk perladangan.
Salah seorang warga yang ditemui di Gunung Batu Loeting mengatakan jika lahan perladangan tersebut milik perusahaan swasta serta sembari menunjuk lokasi perusahaan tersebut.
Saat dikunjungi keblokasi terlihat dalam lokasi basecamp 4 Unit alat berat jenis Eskavator pengeruk dan perata tanah. Selain itu, beberapa mobil operasional berada di dalam lokasi yang diakui para pekerja merupakan milik dari bos mereka disebut marga Sirait.
Salah seorang pekerja saat ditemui mengatakan jika perusahaan ini berdiri pada bulan Agustus 2021. Saat ini mengelola lahan 30 Hektar untuk tanaman holtikultura namun katanya sejak dikelola hingga saat ini produksi belum maksimal sering mengalami gagal panen dan belum berhasil. Hal ini disebabkan oleh hama penyakit, serangan hewan seperti babi dan kera.
Selain, 30 Ha tanaman Holtikultura, perusahaan tersebut mengelola tanaman keras jeruk seluas 20 Ha, dan ada tanaman Kopi seluas 18 Ha, serta beberapa puluh ha lainnya masih tahap persiapan. Total seluruh lahan seluas lebih kurang 200 Hektar, dan saat ini dikelola seluas 100 Hektar dan Masih dalam tahapan persiapan 100 ha lagi.
Ketika salah seorang inisial ‘Sit’, dikonfirmasi perihal ijin dan rekomendasi perusahaan. Inisial Sit mengarahkan untuk konfirmasi Bos mereka inisial ‘Sir’.
Sementara, ‘Sir’ belum dapat ditemui dan dikonfirmasi hingga saat ini dengan dalih menemani tamu dan kesibukan lainnya. (LP)
Discussion about this post