PARAPAT – MEDIAMASIP
Petani di Kecamatan Girsang Sipanganbolon Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara mengeluh dan kecewa berat sehingga terancam gagal panen tahun ini. Pasalnya saluran irigasi tidak berfungsi secara normal.
Pantauan dilokasi, posisi air berkurang akibat sediment irigasi tidak diangkat dan dibuang dari badan selokan keluar sehingga air tidak dapat mengalir, bahkan ironisnya sepanjang alur irigasi mulai dari hulu hingga hilir dipenuhi semak belukar.
Hamparan Sawah yang dialiri dari mata air Sidari tersebut mengairi masing masing sawah Sigala gala 8 Ha , Gotting 8 Ha , Sitalolo 18 Ha, Lajangan 35 Ha.
Menurut Warga marga Sinaga ” akhir – akhir ini warga enggan untuk bergotong royong, dimana sebelumnya para warga sekitar tetap ikut melakukan pembersihan saluran irigasi, akan tetapi para petugas dari Pengelola Sumber Daya Air ( PSDA ) Kabupaten Simalungun yang berkantor cabang di Tiga Dolok, Kecamatan Dolok Panribuan seakan tidak peduli dan tidak pernah ikut atau turun tangan, atau melanjutkan pembenahan sehingga warga sangat kecewa atas tindakan petugas ASN maupun tenaga honor yang telah ditunjuk oleh dinas Kabupaten.
“Bahkan pada tahun terakhir ini, saluran irigasi beberapa kali jebol akibat diterpa semak belukar, namun tampaknya jadi ajang Proyek bagi ASN yang bertugas disana, dimana sang ASN tersebut jadi pelaksana bahkan multi fungsi bagaikan Kontraktor setiap ada kejadian longsor atau jebol saluran air yang berasal mata airnya dari Sidari,”ujar Sinaga dengan nada kesal.
Warga sangat mengharapkan perhatian dari pihak PSDA Kabupaten Simalungun, agar secepatnya menangani kasus ini, dimana hamparan padi sawah yang berada di Girsang tersebut dapat dikatakan adalah ketahanan pangan Kecamatan Girsang Sipanganbolon.
( Effendy Bakkara )
Editor: Tohap Manurung
Discussion about this post