Oleh : c.Pdt. Andreas Kristofel Simamora, S.Fil. (HKBP Resort Sipahutar Selatan)
Syalom Bapak/Ibu yang terkasih di dalam nama Tuhan Yesus, Firman Tuhan yang menemani perjalanan hidup kita pada Minggu ini tertulis di dalam Injil Lukas 13:5 demikian bunyinya “Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.”
Saudaraku, tentunya kita pernah mengalami rasa gelisah dalam hidup ini! Adapun hal-hal yang membuat kita mengalami hal tersebut dikarenakan permasalahan, sakit-penyakit, krisis keuangan dan sebagainya datang menghantui hidup kita, rasa takut dan kuatir seringkali timbul mencemari pikiran kita sehingga iman kita menjadi lemah. Kita mulai berpikir masalah yang kita alami terlalu berat dan tidak ada harapan lagi, padahal Tuhan berjanji bahwa “…masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” (Amsal 23:18). Setiap manusia selalu berharap hidupnya baik-baik saja, mulus tanpa hambatan atau rintangan sedikit pun, padahal untuk mendapatkan janji Tuhan perlu proses, seperti saat membawa bangsa Israel keluar Mesir menggantikan Musa. Itu tidaklah mudah, tantangan sangat berat karena bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk.
Tetapi Tuhan menginginkan kita untuk selalu bertobat dalam menjalani hidup, terbukti melalui nats ini “jika kamu tidak tobat, kamu akan binasa”
Itulah sebabnya Tuhan berpesan : kuatkan dan teguhkanlah hatimu! Pesan ini disampaikan sampai 4 kali, artinya untuk bisa meraih janji Tuhan kita perlu memperhatikan pesan atau perintahNya karena suatu saat nanti kita akan menghadapi musuh. Musuh berbicara tentang sakit-penyakit, kritis keuangan atau masalah lain, tapi Tuhan berjanji, “Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.” (ayat 5c dari Yosua 1). Ia akan selalu menyertai dan menolong kita saat kita membutuhkan, seperti pengakuan Daud, “Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.” (Mazmur 121:2). Mengapa janji Tuhan belum terealisasi dalam hidup kita? Masalahnya adalah kita mulai lemah dan tidak sabar menanti janji-Nya digenapi, Tuhan memiliki hak otoritas terkait waktu untuk menggenapi janji-Nya.
Dia tidak pernah terlambat untuk menolong kita, tapi kita sendirilah yang selalu membuat pertolongan itu tertunda oleh karena sungutan dan keluh kesah kita, sama halnya bangsa Israel yang tidak pernah berhenti mengeluh dan mengomel, padahal mereka senantiasa mengalami pertolongan-Nya yang ajaib. Itu belum cukup bagi mereka untuk bisa mengucap syukur, justru selalu menyalahkan Tuhan maka dari hal itu marilah kita akui dosa kita kepada Tuhan melalui pertobatan dan diampuni sehingga Rahmat-Nya menyinari hidup kita. Tobat bukanlah hal yang sulit, melainkan ada karakter Tahan Uji dalam hidup ini. kita bisa menghargai hidup kita apa adanya seperti Tuhan yang menganugerahkan hidup kepada kita. Pada akhirnya kita akan semakin dimampukan menjadi sosok yang terberkati.
Selamat menjalani kehidupan saudaraku, Tuhan pasti menolong kita. Amin
Discussion about this post