PARAPAT – MEDIAMASIP
Untuk mengenang sengsara Yesus Kristus yang menderita, wafat dan dimakamkan sebagai awal Pekan Suci menjelang hari peringatan kebangkitan-Nya, Umat Katolik Parapat melaksanakan Ibadah Minggu Palma yang ditandai dengan perarakan daun palma atau sejenisnya sebelum perayaan ekaristi.
Pada Minggu palma menjadi momen penting Bagi Umat Katolik untuk mengenang peristiwa saat mengarak Yesus memasuki Kota Yerusalem hingga sengsara Yesus dalam menggenapi misteri Paskah.
Hal ini disampaikan Pastor Dionisius Purba OFMCap saat memimpin ibadah Minggu palma di Gereja Katolik Parapat pada Minggu (02/04/2023) pagi.
“Ibadah Minggu Palma merupakan ibadah mengenang sengsara Yesus menuju kebangkitan, sebagai pembuka pekan suci menjelang Yesus dikhianati oleh muridnya, menderita, wafat dan bangkit,” ungkap Pastor Dion saat Homili.
Menurutnya, Minggu palma ini begitu istimewa sebab merupakan peringatan masuknya Yesus ke Kota Suci Yerussalem sebelum ia mati dan bangkit lagi dari kematiannya. Itulah sebabnya minggu palma disebut sebagai pembuka pekan suci, yang berfokus pada pekan terakhir Yesus di kota Yerusalem.
Mengawali ibadah Palma, Pastor Dion memberkati daun daun dan dibagikan kepada umat Katolik yang dijadikan sebagai palma dan berkeliling mengarak dedaunan itu dihalaman Gereja sebelum memasuki Homili dalam Gereja.
Dalam Homilinya Pastor menjelaskan ada dua kisah dan isi utama salib dalam Ibadah Minggu Palma.
Pertama saat Ibadah prosesi perarakan masuknya Yesus ke Kota Yerusalem dan di elu elukan dengan daun Palma dengan Seruan Hosanna (selamatkanlah kami) dengan penuh kegembiraan.
“Kita diajak untuk ikut serta terlibat bersukacita menghormati Yesus yang memasuki kota Suci Yerusalem dengan mengelu elukannya memakai daun palma, yang kita lambangkan dengan memasuki gereja setelah perarakan,” ujarnya.
Selanjutnya Ibadah Palma setelah perarakan kata Pastor, juga dimaknai dengan kesedihan karena saat itu Umat Katolik diajak mengenang kisah sengsara Yesus, mulai dari Murid Yesus Yudas Iskariot berkhianat menyerahkanNya ke tangan Imam Imam Besar hingga, kematian, Wafat dan pemakamannya.
“Itulah sebabnya minggu palma disebut sebagai pembuka pekan suci, yang berfokus pada pekan terakhir Yesus di kota Yerusalem. Adapun daun Palma yang identik dengan minggu ini disimbolkan sebagai lambang kemenangan Yesus Kristus yang telah bangkit dan mengalahkan maut,” Tutup Pastor Dion.
Daun palem adalah sebuah simbol kemenangan, berdasarkan pada bentuk daun palem yang menyerupai tangan yang sedang melambai lambai yang menyerupai simbol kemenangan.
Maka kini umat Katolik Parapat dan dunia menyambut kemenangan itu dengan simbol warna merah atau cerah meriah sebagai aplikasi dalam menyambut Yesus sebagai Raja, Hosana Putra Daud, yang memasuki gerbang Yerusalem ( Effendy Bakkara )
Editor: Tohap Manurung,SH
Discussion about this post