MEDAN – MEDIAMASIP
Aksi Aliansi Masyarakat Cerdas di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Sumatera Utara di Jalan Cik Ditiro, Medan, nyaris ricuh.
Pasalnya, puluhan massa Aliansi Masyarakat Cerdas menerobos paksa masuk ke Kantor Dinas Pendidikan Propinsi Sumut, Jalan Teuku Cik Ditiro, Medan , Jumat (24/6).
Dari amatan wartawan awalnya
massa berorasi di depan pintu masuk. Mereka menyuarakan persoalan Yayasan Pendidikan Nasional Masty Pencawan Medan sebagai pengelola Pencawan School di Jalan Bunga Ncole, Kelurahan Kemenangan Tani, Medan Tuntungan.
Keinginan mereka untuk bertemu pejabat terkait tidak digubris oleh sekuriti atau petugas keamanan di sana. Malahan satpam menyebut Plt Kepala Disdik Sumut, Lasro Marbun tidak ada di tempat.
Hal tersebut membuat massa kecewa serta memaksa untuk menemui Plt.Kadis Pendidikan Sumut , Lasro Marbun.
Beberapa kali massa sempat berdebat hingg adu mulut saat itu.
” Persoalan Yayasan Nasional Masty Pencawan ini sudah berlarut-larut sejak tahun 2019 dan sudah beberapa kali kami kirim surat, tapi tidak pernah direspon sampai kami mengelar aksi.Tapi kami kecewa masih jam kerja sudah dinyatakan tidak ada satu pun pejabat ada dikantor ini ( Dinas Pendidikan Sumut).Inilah bobroknya pemerintahan Edy Rahmayadi, kami desak segera copot kadisnya , ” teriak Heri Oktapian Sihombing, Kordinator Aksi dalam orasinya.
Beberapa jam melakukan aksi massa diterima Suwarno, Staf Dinas Pendidikan Sumut Bidang SMA.
Namun, massa tak menerima kehadiranya karena saat itu menyatakan tidak bisa mengambil keputusan apa pun.
Akhirnya, massa bertahan bahkan massa mengumpulkan uang sebagai bentuk keprihatinan terhadap Dinas Pendidikan Sumut yang dinilai hanya menerima gaji buta.
” Ini masih jam kerja, tapi sudah disampaikan seluruh pegawai dan pejabat didalam tidak ada.Jadi, mereka hanya makan gaji buta, mari kita kumpulkan uang untuk mereka ,” kata Heri.
Dalam aksinya , kata Heri pihaknya mendesak agar Dinas Pendidikan Sumut mengambil sikap atas Yayasan Nasional Masty Pencawan yang telah melakukan perubahan yayasan sehingga dinilai menyalahkan aturan undang- undang.
” Dan Ketua Yayasan Nasional Masty Pencawan sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian atas pemalsuan akta sampai ditetapkan sebagai tersangka, tapi mana sikap Dinas Pendidikan Sumut.Ini sudah merusak citra pendidikan di Sumatera Utara karena ijazah dan rapor anak-anak disekolah Pencawan School tidak diakui ,” katanya.
Sambung, Heri dengan sikap diamnya Dinas Pendidikan Sumut telah mencoreng kualitas pendidikan di Indonesia.
” Dinas Pendidikan sebagai corong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya Sumatera Utara telah tercoreng akan persoalan ini.Kami juga mempertanyakan dana BOS yang diterima Yayasan Pendidikan Nasional Masty Pencawan ,” ucap massa.
Hampir satu jam berorasi akhirnya massa menerobos masuk secara paksa ke dalam Kantor Dinas Pendidikan Sumut.Beberapa satpam mencoba menghalangi, tapi gagal.
Tak ingin terjadi kisruh, Plt.Dinas Pendidikan Sumut , Lasro Marbun akhirnya menemui massa yang sudah berada diarea kantor dan mengajak massa keluar.
Ia pun menyampaikan permintaan maaf kepada massa apabila ada komunikasi yang salah dengan satpam. Mengenai tuntutan massa, Lasro merasa kaget.
“Pertama, saya berterima kasih atas koreksi ini. Karena ini menjadi masukan atau koreksi. Hari ini segera saya rapatkan. Saya panggil pejabat terkait. Karena ini kan kasusnya sudah lama sejak tahun 2019 saya kaget ,” ujarnya.
“Inspektorat juga akan bergerak dan merapatkan ini. Ketiga, kita akan koordinasi dengan aparat hukum terkait status tersangka tersebut. Keempat, kami akan koreksi segera, inventaris seluruh ijazah yang dikeluarkan oleh yayasan ini,” kata eks anak buah Ahok di Pemprov DKI Jakarta itu. (irfan)
Editor:Tohap Manurung,SH
Discussion about this post