SAMOSIR – MEDIAMASIP
Badan Pengawas Pemilihan Umum Sumatera Utara (Bawaslu Provsu) menggelar Pelatihan Pengawasan Bawaslu terkait pencegahan pelanggaran dan sengketa pada tahapan kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang telah dilaksanakan di Hotel Labersa, Samosir, pada 15-18 Oktober 2024.
Dr. Bakhrul Khair Amal, MSi, menjadi salah satu narasumber yang menyoroti pentingnya peran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam menjaga integritas dan keadilan selama proses Pilkada.
Dalam paparannya, Dr. Bakhrul menegaskan bahwa Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024 merupakan momen penting dalam demokrasi Indonesia. “Bawaslu memiliki peran vital dalam mengawasi jalannya Pilkada, memastikan prosesnya berjalan adil dan demokratis,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa pengawasan Bawaslu tidak hanya sebatas memantau tahapan kampanye, tetapi juga mencegah terjadinya pelanggaran yang berpotensi merusak demokrasi.
Salah satu fokus utama pelatihan ini adalah penggunaan Aplikasi SIWALIH, yang dirancang untuk membantu pengawasan pemilihan gubernur, bupati, dan walikota. Aplikasi ini menjadi alat penting dalam mendeteksi pelanggaran di setiap tahapan kampanye, serta mempermudah proses pelaporan dan penindakan pelanggaran.
“Bawaslu harus memberikan sosialisasi aturan kampanye kepada para calon, partai politik, dan masyarakat. Pengawasan harus dilakukan baik secara langsung maupun melalui media sosial untuk mendeteksi potensi pelanggaran,” lanjut Dr. Bakhrul.
Sosialisasi ini, menurutnya, adalah kunci untuk mencegah kesalahpahaman dan memastikan semua pihak mematuhi aturan yang berlaku.
Dalam upaya menjaga kelancaran Pilkada, Bawaslu juga melakukan koordinasi intensif dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), kepolisian, dan media massa. Koordinasi dengan KPU dilakukan untuk memastikan seluruh tahapan Pilkada berjalan sesuai prosedur.
Sementara itu, kepolisian turut dilibatkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama masa kampanye, “Bekerja sama dengan media massa sangat penting untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses Pilkada,” jelas Dr. Bakhrul.
Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mengawasi jalannya kampanye, sehingga pengawasan bisa dilakukan lebih komprehensif.
Meski begitu, Bawaslu dihadapkan pada sejumlah tantangan dalam menjalankan tugas pengawasan. Salah satunya adalah keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran. Selain itu, pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam mengawasi kampanye yang kini banyak dilakukan melalui media sosial.
“Bawaslu perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar dapat memantau pelanggaran yang terjadi secara online. Selain itu, Bawaslu harus memperkuat program edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam pengawasan,” tegas Dr. Bakhrul.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Bawaslu berencana meningkatkan kapasitas petugas pengawas melalui berbagai pelatihan. Selain itu, pengembangan sistem monitoring berbasis teknologi menjadi prioritas untuk meningkatkan efektivitas pengawasan.
“Pengawasan yang efektif tidak hanya mengandalkan Bawaslu, tetapi juga partisipasi aktif dari masyarakat. Dengan dukungan masyarakat, Pilkada 2024 diharapkan berjalan jujur, adil, dan demokratis,” pungkasnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan bekal yang kuat bagi para petugas Bawaslu dalam menjalankan tugas pengawasan di tahapan kampanye Pilkada 2024. Bawaslu akan terus berupaya memaksimalkan strategi pengawasan demi menjaga integritas demokrasi Indonesia. (*/tohap)
Discussion about this post