SIMALUNGUN – MEDIAMASIP
Seorang pemuda berinisial Tumpal Pardamean Bakkara ( 42 ) penduduk Jalan Anggarajim Girsang 1,Kelurahan Girsang, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, ditemukan dengan kondisi meninggal dunia di area perladangan kopi milik Jisar Sinaga di Komplek Girsang Satu, Kelurahan Girsang, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun, Sumatera Utara.
Korban diduga mengalami penyakit asam lambung kronis yang dideritanya. Korban, yang dikenal sebagai petani gigih, ditemukan tergeletak di bawah pohon pada Senin ( 23/4) pagi, dan langsung dievakuasi ke RSUD Parapat untuk identifikasi dan Visum.
Warga dan saksi yang pertama kali mengaku Boru Samosir menemukan tubuh tak bernyawa itu, mengungkapkan bahwa mereka melihat almarhum tergeletak di area perladangan. Keadaan ini segera memicu mereka untuk menghubungi Polsek Parapat dan petugas UGD RSU Parapat.
AKP J. Silalahi, Kapolsek Parapat, membenarkan terjadinya penemuan mayat dan menjelaskan bahwa setelah olah tempat kejadian perkara (TKP), tidak ditemukan indikasi kekerasan pada tubuh korban. Kesepakatan dengan keluarga korban pun mengarah pada dilakukannya autopsi oleh Dokter Forensik, dan hasilnya pun memperkuat dugaan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Korban yang telah disemayamkan di rumah duka di Jalan Anggarajim Girsang kini telah diserahkan sepenuhnya kepada keluarganya. “Pemeriksaan awal mengindikasikan bahwa penyakit kronis yang diidapnya mungkin menjadi penyebab utama kematian,” ungkap Kapolsek.
Boru Samosir, salah satu saksi yang diperiksa, memberikan keterangan bahwa dia mengetahui korban sering mengalami kambuhnya penyakit asam lambung, dan bahkan pernah muntah darah. “Kemarin, kami masih makan bersama, dan saya perhatikan matanya sudah kuning, perutnya semakin buncit, dan wajahnya tampak menghitam,” Papar Boru Samosir.
Lebih lanjut Boru Samosir mengungkapkan di TKP menyampaikan, pada sore hari pada Selasa ( 23 / 4 – 2024 ) boru Samosir bersama korban bersama Sama dari Pematang Siantar sampai di Girsang pada Sore hari dan boru Samosir diantarkan ke sekitar rumahnya akan tetapi telah ada kesepakatan untuk bertemu pada malam itu, hingga sekitar lebih satu jam waktu berlalu seusai makan malam boru Samosir mencoba menghubungi korban mamun tidak ada jawaban dari seberang melalui seluler korban hingga membuat boru Samosir merasa curiga.
Akan tetapi pada pagi harinya korban telah ditemukan dengan kondisi terbujur kaku dengam posisi tergeletak dan darah yang masih segar mengucur dari kedua lobang hidung membasahi rambut dan kepala,melihat kondisi korban seperti ini warga heboh berdatangan menyaksikan korban, bahkan korban yang sebelumnya sering mengenakam Cincin dan kalung emas pada saat kejadian tidak berada dijemarinya bersama kalung dan kedua sandal terlepas dari himpitan kaki serta topi yang dikenakan sebelumnya berada diposisi sekitar 2 meter dari posisi korban.
Polisi telah mengamankan beberapa barang milik almarhum, termasuk cincin dan ponsel, yang telah diserahkan kepada kakak perempuannya. Setelah visum luar, AKP J. Silalahi memberikan surat serah terima jasad dan berita acara atas kematian serta olah TKP kejadian tersebut, untuk memastikan tidak ada kasus yang timbul berkaitan dengan kematian ini. Keluarga almarhum telah menerima situasi dan kondisi wafatnya dengan pemahaman yang baik.
“Diharapkan dengan adanya kejelasan sejak dini bahwa kematian ini bukan akibat tindak kekerasan, diharapkan tidak ada kesalahpahaman di kalangan masyarakat mengenai kejadian tragis ini,”tutup Kapolsek (Effendy Bakkara )
Editor: Tohap Manurung,SH
Discussion about this post